Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus melancarkan serangan ke Gaza, Palestina. Mereka bahkan berjanji untuk meningkatkan serangan tersebut. Ancaman terhadap Gaza muncul setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan niatnya untuk melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza guna “menghancurkan” kelompok Hamas.
Korban tewas dalam perang Israel-Hamas telah mencapai 6.144. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa di Gaza telah mencapai 4.651 orang, sedangkan 14.254 orang lainnya terluka. Selain itu, 93 warga Palestina juga tewas dalam kekerasan dan serangan Israel di Tepi Barat.
Warga Gaza sendiri telah menerima peringatan dari militer Israel untuk pindah ke Gaza Selatan. Israel mengancam akan melabeli mereka sebagai “organisasi teroris” jika tetap tinggal di sana. Namun, sebagian warga Gaza menolak untuk meninggalkan kota tersebut karena mereka menganggapnya sebagai tanah air mereka.
Israel juga melancarkan serangan udara ke sebuah masjid di Tepi Barat yang menewaskan dua orang. Militer Israel menyebut masjid tersebut sebagai “kompleks teror” yang digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam untuk merencanakan serangan.
Meskipun demikian, bantuan terus mengalir ke Gaza. Sebanyak 20 truk berisi pasokan medis, makanan, dan air telah dikirim melalui Penyeberangan Rafah ke Gaza. Jika Hamas mengganggu bantuan tersebut, bantuan tersebut berpotensi dihentikan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan percakapan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan tetap mendukung Israel. AS juga mengirimkan lebih banyak aset militer ke wilayah Timur Tengah untuk menahan kelompok pendukung Hamas.
Demo mendukung Palestina juga terjadi di banyak negara di seluruh dunia, sementara itu ribuan orang di Berlin dan London mengambil bagian dalam aksi menentang antisemitisme dan mendukung Israel.