Awas, Kendaraan Listrik Menghadapi Ancaman pada Tahun Depan!

by -177 Views

Perkembangan mobil listrik mengalami ancaman. Beberapa faktor dapat memperlambat permintaan kendaraan listrik tersebut.

Penjualan kendaraan listrik sebenarnya masih tumbuh dengan pesat. Namun, permintaan belum mencapai harapan para produsen mobil dan perusahaan yang telah menginvestasikan miliaran dolar dalam kendaraan listrik.

“Permintaan kendaraan listrik tahun depan bisa lebih rendah dari ekspektasi,” kata kepala keuangan dari pembuat baterai Korea Selatan, LG Energy Solution, Lee Chang-sil, merujuk pada ketidakpastian ekonomi global.

Suku bunga yang tinggi juga dapat menggagalkan ambisi regulator iklim dan produsen mobil untuk mempercepat peralihan ke mobil listrik. Kenaikan suku bunga yang terus-menerus telah membuat perusahaan-perusahaan berhati-hati dalam mengubah rencana mereka pada tahun 2024.

Selain itu, pengumuman pembatalan rencana kerja sama senilai 5 miliar dolar antara General Motors (GM) dan Honda dalam pengembangan kendaraan listrik berbiaya rendah juga mempengaruhi perkembangan mobil listrik. Meskipun pengumuman tersebut baru dilakukan setahun lalu, GM mengatakan akan memfokuskan upaya mobil listriknya untuk memenuhi permintaan daripada mencapai target volume tertentu.

Elon Musk, CEO Tesla, juga memberikan peringatan terkait tingkat suku bunga yang tinggi. Ia mengungkapkan kekhawatirannya dan alasan perlambatan pembangunan pabrik di Meksiko. Menurutnya, tingginya suku bunga membuat pembelian mobil menjadi sulit bagi banyak orang karena yang mereka perhatikan adalah pembayaran bulanan.

Produsen mobil lainnya, seperti Volkswagen Jerman dan Ford di AS, juga mengalami penurunan perkiraan margin keuntungan dan penyesuaian produksi kendaraan listrik mereka akibat perlambatan permintaan dan dampak negatif terhadap lindung nilai bahan baku.

Harga bahan mentah yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik juga mengalami penurunan. Harga litium dan logam kobalt, yang banyak digunakan dalam baterai, telah turun signifikan. Hal ini turut mempengaruhi produsen mobil dalam memproduksi kendaraan listrik.

Dalam menghadapi kondisi ini, produsen mobil perlu beradaptasi dan membuat strategi untuk mengatasi perlambatan permintaan kendaraan listrik. Mereka juga perlu mempertimbangkan harga bahan mentah yang bervariasi dan suku bunga yang tinggi untuk menjaga keberlanjutan bisnis kendaraan listrik di masa depan.

Artikel Selanjutnya:
Tulisan ini merujuk ke industri kendaraan listrik di Thailand yang perlu dikejar oleh Indonesia agar bisa bersaing di pasar tersebut.