Mengapa Jokowi Kembali Memilih Amran Sebagai Menteri Pertanian

by -176 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan memilih Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian karena Amran sudah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Selain itu, Amran juga ditugaskan untuk menurunkan harga beras.

“Biar bisa langsung kerja, karena beliau dulu adalah Menteri Pertanian, jadi gak usah diajarin, gak usah belajar birokrasi, gak usah mengetahui Dirjennya siapa. Begitu dilantik langsung kerja,” kata Jokowi di Gudang Bulog, Kota Padang, Rabu (25/10/2023).

Jokowi juga mengatakan tugas utama yang diberikan kepada Amran adalah meningkatkan produksi beras agar harga komoditas pangan utama ini bisa turun.

“Angkanya (target produksi beras), tanya Menteri Amran, karena hanya dengan itu harga beras bisa kita kerek turun kembali. Produknya harus melimpah,” kata Jokowi.

Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium saat ini mencapai Rp 15.090 per kilogram dan beras medium sebesar Rp 13.130 per kilogram di level pedagang eceran. Sedangkan harga rata-rata beras premium dan medium pada awal tahun 2024 berkisar antara Rp 13.000 dan Rp 11.500 per kilogram.

Sebelumnya, Mantan Pelaksana Tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menargetkan produksi beras mencapai 35 juta ton pada tahun 2024. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

“Karena tahun depan saya meminta Dirjen Kementerian Pertanian mempersiapkan padi 35 juta ton setara beras. Ini supaya kita tidak impor lagi beras,” ungkap Arief dalam keterangannya, Selasa (24/10/2023).

Untuk mencapai target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada tahun 2024, Kementan bersama dinas pertanian seluruh Indonesia harus memastikan berjalan suksesnya Musim Tanam (MT) I 2023/2024 yang berlangsung mulai November 2023 sampai Maret 2024. Hal yang penting adalah memastikan ketersediaan benih, pupuk, saluran irigasi, penanggulangan hama, dan penyuluh pertanian bersama petani.

“Kemudian, pasca panennya ada penggiling padi, sehingga kita sama-sama dari on farm dan off farmnya dapat meningkatkan produksi,” tegasnya.

Langkah lain yang dilakukan untuk mencapai target produksi beras sebanyak 35 juta ton adalah dengan menyiapkan asuransi pertanian bagi petani dan pelaku usaha pertanian, optimalisasi alat mesin pertanian, dan mendetailkan 26.000 outlet pupuk milik Pupuk Indonesia di seluruh Indonesia agar terisi pupuk bersubsidi dan komersil.