Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah mengumpulkan perbankan untuk membahas situasi perekonomian terkini yang tertekan oleh tingginya tingkat suku bunga. Melalui akun Instagram-nya, Sri Mulyani mengatakan bahwa diskusi tersebut fokus pada risiko ekonomi dan ketidakpastian global yang disebabkan oleh tingginya suku bunga, termasuk pengalaman Amerika Serikat yang mengalami kenaikan suku bunga sebesar 500 basis poin dalam waktu kurang dari 14 bulan. Konflik geopolitik juga menjadi perhatian dalam pembahasan ini, karena risiko dan ketidakpastian global berpotensi mempengaruhi nilai tukar, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sri Mulyani menekankan pentingnya peran perbankan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan dan berhati-hati terhadap risiko yang mungkin terjadi. Ia juga menjelaskan bahwa setiap kebijakan yang diambil bertujuan untuk memulihkan kondisi perekonomian Indonesia yang baik dari dampak pandemi. Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan terus mengontrol kondisi ekonomi dan sistem keuangan domestik dalam menghadapi dinamika global. Melalui kerja sama yang baik antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan perbankan, mereka akan berusaha mengatasi masalah dan meminimalkan konsekuensi negatif.