Kondisi yang Mencekam di Gaza: Rumah Sakit RI sebagai Satu-satunya Harapan

by -164 Views

Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengalami kesulitan menghadapi banyaknya korban serangan Israel di wilayah tersebut, terutama dua serangan besar-besaran di kamp pengungsi Jabalia yang terjadi dalam waktu 24 jam. Rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di bagian utara Gaza.

Jumlah korban luka yang tinggi telah memaksa rumah sakit bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya, karena kurangnya pasokan medis dan bahan bakar. Menurut Kementerian Kesehatan, rumah sakit terpaksa mematikan generator utama karena kekurangan bahan bakar yang parah dan hanya mengandalkan generator kecil untuk menjaga unit perawatan intensif tetap berjalan.

Keadaan ini mengkhawatirkan bahwa rumah sakit hanya akan menjadi sebuah ruang mayat besar. Laporan juga menyebutkan bahwa pasukan Israel telah meluas ke bagian barat laut Jalur Gaza, yaitu kota Beit Lahia, dan dari sisi timur laut kota Beit Hanoon. Selain itu, terdapat pergerakan dari tenggara hingga barat, memotong dua jalan utama di Jalur Gaza.

Pasukan Israel terus menekan dari empat arah berbeda, menekan Jalur Gaza. Pertempuran sengit terjadi antara tentara Israel dan kelompok Palestina di wilayah tersebut, dengan banyak korban jiwa, rumah yang dihancurkan, dan warga yang terjebak di zona perang ini.

Selain itu, jalan menuju bagian selatan Gaza telah ditutup sehingga tidak ada jalan bagi orang-orang untuk keluar. Mereka yang berada di Gaza utara terjebak di sana.

(Video CNBC)

Artikel Selanjutnya:
Dubes Palestina Buka-bukaan Kondisi Perang, Singgung RI

(luc/luc)