11 Perkembangan Terbaru Perang di Gaza: Israel Menggempur Sekolah dan Ambulans

by -139 Views

Perang Israel-Hamas telah berlangsung selama 29 hari dan intensitas serangan oleh Israel semakin meningkat. Meskipun demikian, demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia terus menuntut gencatan senjata. Para pemimpin Arab juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk membahas upaya mencapai gencatan senjata. Serangan Israel dimulai setelah kelompok Hamas meluncurkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.400 orang. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina yang dikuasai oleh Hamas, hingga saat ini lebih dari 9.200 orang telah terbunuh di Gaza.

Selain itu, ada beberapa peristiwa terkait perang yang sedang berlangsung di Timur Tengah ini. Pada Jumat malam waktu setempat, 15 orang tewas dan 50 orang terluka dalam serangan udara Israel terhadap ambulans yang membawa warga Palestina yang terluka ke rumah sakit terbesar di Gaza. Militer Israel mengklaim ambulans tersebut digunakan oleh sel teroris Hamas, namun pihak Kementerian Kesehatan Palestina menantang Israel untuk memberikan bukti bahwa ambulans tersebut membawa pejuang Hamas.

Selain itu, sebuah sekolah yang dikelola oleh PBB di Jalur Gaza utara juga diserang oleh Israel pada hari Sabtu. Serangan ini menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 70 orang. Sekolah tersebut digunakan sebagai tempat penampungan bagi keluarga pengungsi.

Israel juga dilaporkan menghancurkan beberapa bagian dari kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara. Sedikitnya 195 warga sipil tewas dan puluhan lainnya masih hilang akibat serangan tersebut.

Selama konflik ini, 36 jurnalis juga dilaporkan tewas. Jumlah ini terdiri dari 31 warga Palestina, 4 warga Israel, dan 1 warga Lebanon. Delapan jurnalis lainnya terluka dan sembilan lainnya dilaporkan hilang atau ditahan.

Beberapa negara juga telah melakukan evacuasi warga mereka dari Gaza melalui penyeberangan Rafah. Sekitar 730 warga asing diperkirakan telah meninggalkan Gaza melalui penyeberangan tersebut. Mesir juga telah menerima dan merawat 17 warga Palestina yang terluka.

Kelompok kemanusiaan Palestine Red Crescent juga menerima 47 truk bantuan kemanusiaan dari Bulan Sabit Merah Mesir melalui penyeberangan Rafah. Namun, bahan bakar masih tidak diperbolehkan masuk ke Gaza, sehingga semakin sulit bagi warga Palestina mendapatkan makanan.

Inggris juga telah mendesak Iran untuk menggunakan pengaruhnya dalam mencegah eskalasi konflik antara Israel dan Hamas di Timur Tengah.

Perang ini juga telah memicu keprihatinan internasional atas krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.