Perbandingan Antara Kertajati dan Soetta Dievaluasi oleh Kemenhub

by -173 Views

Kementerian Perhubungan memberikan tanggapan terhadap kritikan terhadap Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang berlokasi di Majalengka dan jauh dari kota-kota besar lainnya. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni, membandingkan hal ini dengan pembangunan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) yang pernah dipindahkan dari Bandara Kemayoran beberapa puluh tahun yang lalu.

Menurut Maria, keberadaan bandara di luar kota merupakan hal yang umum ditemukan di mana-mana. Dulu ketika Bandara Kemayoran dipindahkan ke Cengkareng, juga dianggap jauh dan dijuluki sebagai tempat jin buang anak. Namun, seiring berjalannya waktu, kejauhan tersebut menjadi sesuatu yang biasa.

Sebagai bagian penting dari bandara internasional, aksesibilitas yang baik sangat diperlukan. Dalam hal ini, BIJB Kertajati didukung oleh Tol Cisumdawu yang memudahkan akses dari dan ke bandara. Dengan adanya tol ini, masyarakat dari beberapa kota sekitar dapat dengan mudah mencapai bandara ini.

Maria juga menambahkan bahwa bandara ini akan menjadi lebih strategis karena tidak hanya akan melayani warga Bandung, tetapi juga mencakup Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Tegal. Selama ini, orang-orang dari Cirebon yang ingin pergi ke Jakarta harus menggunakan Bandara Husein Sastranegara di Bandung yang tidak dapat dikembangkan. Oleh karena itu, Kertajati akan menjadi alternatif bagi mereka yang tinggal di Cirebon.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, juga berusaha untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan bandara ini dengan merencanakan penambahan rute domestik. Saat ini, terdapat 7 rute domestik di Bandara Kertajati, namun masih terbuka kemungkinan untuk membuka rute-rute domestik baru. Awaluddin juga sedang membahas hal ini dengan maskapai-maskapai nasional.