Militer Israel Melancarkan Serangan ke Kamp Pengungsi di Gaza, Menewaskan 51 Orang

by -261 Views

Militer Israel melakukan serangan terhadap Kamp Pengungsi Maghazi di Gaza pada hari Sabtu (4/11/2023). Serangan tersebut menewaskan setidaknya 51 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Menurut laporan Kantor Berita Palestina yang dikutip oleh Reuters pada hari Minggu (5/11/2023), serangan ini terjadi meskipun ada seruan gencatan senjata dari negara-negara Arab yang ditolak oleh Amerika Serikat dan Israel.

Jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat, dan para demonstran pro Palestina di seluruh dunia melakukan protes untuk mendesak agar perang segera berakhir. Kamp Pengungsi Maghazi di jalur Gaza dilaporkan telah diserang oleh bom Israel pada Sabtu malam, seperti yang dilaporkan oleh WAFA. Meskipun Reuters tidak dapat memverifikasi laporan WAFA secara independen, militer Israel tidak memberikan komentar terkait serangan tersebut. Namun, mereka mengklaim bahwa target mereka adalah Hamas, bukan warga sipil.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza, Ashraf al-Qidra, mengatakan bahwa sejumlah besar orang tewas dalam serangan tersebut, namun ia tidak menyebutkan jumlah pastinya. Banyak orang juga mengalami luka-luka parah. Menurut pejabat kesehatan Gaza, lebih dari 9.488 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober. Pada saat itu, pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel Selatan, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.

Para Menteri Luar Negeri dari Qatar, Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Amman kemarin dan mendesak AS untuk meyakinkan Israel agar segera setuju dengan gencatan senjata. Mereka berpendapat bahwa perang hanya akan menimbulkan lebih banyak penderitaan bagi warga Palestina dan Israel, serta akan memperdalam jurang kebencian dan dehumanisasi. Namun, AS menolak gagasan gencatan senjata tersebut, karena hal ini dianggap akan menguntungkan Hamas.

AS mengusulkan jeda dalam pertempuran untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan agar penduduk Gaza bisa meninggalkan wilayah tersebut. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak usulan tersebut sejak pertemuan dengan Blinken pada hari Jumat lalu di Turki, Tel Aviv. Israel telah melakukan serangan udara dan darat terhadap Gaza, yang telah menimbulkan kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah pesisir tersebut.