Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa sektor usaha mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III-2023, kecuali sektor jasa pendidikan dan administrasi pemerintahan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kedua sektor tersebut masing-masing mengalami penurunan masing-masing sebesar -2,07% dan -6,23%.
Hal ini diungkapkan oleh Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers pada Senin (6/11/2023). Ekonomi Indonesia melambat pada kuartal III-2023 dengan pertumbuhan sebesar 4,94% yoy.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan dengan pertumbuhan sebesar 14,74%, jasa lainnya sebesar 11,14%, dan akomodasi makan minum sebesar 10,90%.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023 didukung oleh lapangan usaha seperti perdagangan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,66%, transportasi dan pergudangan sebesar 0,61%, dan konstruksi sebesar 0,60%,” jelasnya.
Lapangan usaha dengan andil terbesar dalam perekonomian adalah industri pengolahan yang tumbuh sebesar 5,20%, dengan andil sebesar 18,75%. Pertanian tumbuh sebesar 1,46% dengan andil sebesar 13,57%, perdagangan tumbuh sebesar 5,08% dengan andil sebesar 12,96%.
“Sumber pertumbuhan di industri pengolahan ini lebih besar dari kuartal III 2022 dan kuartal II 2023,” terangnya.
Pertambangan yang pada tahun lalu mengalami pertumbuhan yang tinggi, hanya mampu tumbuh sebesar 6,95% dengan andil 10,18%, sedangkan konstruksi tumbuh sebesar 6,39% dengan andil 9,86%.
