Pemerintah Berencana untuk Mengendurkan Aturan Menyusul Penurunan yang Signifikan dalam Ekspor

by -183 Views

Pemerintah akan merilis beberapa kebijakan untuk mendorong pertumbuhan positif ekspor. Hal ini terjadi karena harga komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia mengalami penurunan yang tajam.

Salah satu kebijakan yang akan dilakukan adalah relaksasi peraturan menteri keuangan mengenai ekspor produk manufaktur. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kebijakan ini akan membolehkan sektor manufaktur yang biasanya berorientasi ekspor untuk dapat mengirimkan sebagian produknya ke dalam negeri. Hal ini diprediksi akan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekspor.

Airlangga juga menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk merevisi regulasi guna mendorong lebih banyak lagi ekspor.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa melemahnya ekonomi pada kuartal III-2023 sebesar 4,94% disebabkan oleh kontraksi dalam sektor ekspor dan impor. Ekspor mengalami penurunan sebesar 4,26% sementara impor turun sebesar 3,76%.

Salah satu penyebab penurunan ekspor adalah harga komoditas global yang menurun, seperti minyak kelapa sawit (CPO), nikel, dan batu bara. Selain itu, permintaan dari negara lain juga rendah, terutama dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti China dan India. Hal ini membuat permintaan relatif melemah.

Pemerintah berharap dengan adanya relaksasi kebijakan ekspor produk manufaktur dan peningkatan permintaan dari negara mitra dagang, ekspor Indonesia dapat kembali tumbuh positif.