Presiden AS Joe Biden Merayakan Hari Ulang Tahunnya
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berulang tahun. Senin waktu setempat, ia memasuki umur ke 81 tahun.
Dalam postingan di media sosial @joebiden, menulis, rasa terima kasihnya karena sejumlah ucapan yang diterima. “Ternyata di hari ulang tahunmu yang ke 146, kamu kehabisan tempat untuk lilin,” celotehnya, dikutip Selasa (21/11/2023).
Meski begitu, ultah kali ini sepertinya memberi kado buruk untuknya. Dikutip AFP, banyak pemilih khawatir, ia terlalu tua untuk dipilih kembali tahun depan, dalam pemilu presiden (pilpres) 2024.
Dalam sebuah jejak pendapat ABC-Washington Post, sebanyak 74% responden mengatakan Biden akan terlalu tua untuk menjalani masa jabatan kedua. Sementara yang mengatakan serupa ke lawannya, Donald Trump hanya 50%.
Sejumlah Insiden
Hal ini dimulai saat sang presiden tiba-tiba berujar “omong-omong, ini hari ulang tahun saya… Sulit rasanya mencapai usia 60 tahun” saat perayaan ultahnya. Di sisi lain, ada momen saat ia mencampuradukkan penyanyi AS Taylor Swift dan Britney Spears yang segera pada saat itu, membingungkan para tamunya.
Hal itu bukan yang pertama. Insiden Biden tersandung, termasuk di tangga Air Force One, berkali-kali menjadi viral.
Memang, Biden adalah presiden tertua dalam sejarah Amerika. Dan, jika ia memenangkan masa jabatan kedua tahun depan, ia akan berusia 86 tahun saat ia mengundurkan diri.
Sebenarnya, hal ini coba ditangani Gedung Putih. Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan “ini bukan soal usia melainkan pengalaman presiden”.
Ia pun memuji “kebijaksanaan” dan “stamina” Biden. Dalilnya, Biden bahkan bisa menjalankan perjalanan rahasianya yang melelahkan ke Kyiv, Ukraina, yang dilanda perang denna Rusia, di awal tahun ini.
Menurut pengamat AS, dosen pemerintahan dan politik di Universitas Maryland, David Karol, Biden memang harus berjuang untuk mengubah persepsi mengenai usianya. Ini menjadi salah satu pekerjaan rumah (pr) sang presiden selain serta masalah seperti ekonomi.
” Dia sadar, tapi orang-orang hanya mempunyai persepsi seperti itu,” kata Karol kepada AFP.
Menurut peneliti umur panjang di Universitas Illinois di Chicago, S. Jay Olshansky, Biden masuk ke kelompok “Super-Agers”. Ini adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh para peneliti untuk menggambarkan sekelompok kecil orang yang mempertahankan kemampuan penuh mereka hingga usia lanjut.
Penelitiannya juga menemukan bahwa bagi para presiden AS, waktu biologis tampaknya berjalan lebih lamba dibandingkan orang lain. Tampaknya, karena, mereka diyakini mampu mengatasi tekanan pekerjaan.
Donald Trump
Memang sejauh ini, pemilih AS tidak memiliki kekhawatiran yang sama terhadap calon pesaing Biden dalam pemilu, Donald Trump. Meskipun faktanya bahwa anggota Partai Republik berusia 77 tahun itu juga kerap melakukan kesalahan serupa.
Trump memperingatkan dalam pidatonya pada bulan September, misalnya, bahwa AS berada di ambang “Perang Dunia II. Bahkan, baru-baru ini mengatakan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban adalah pemimpin Turki.