Menyimak Orientasi Kebijakan Luar Negeri Para Calon Presiden

by -249 Views

Tiga calon presiden yang akan bertarung dalam pemilihan presiden 2024 telah memberikan gambaran mengenai arah kebijakan luar negeri mereka di CSIS Jakarta tanggal 7, 8 dan 13 November 2023 yang lalu. Tulisan ini memberikan penilaian mengenai arah kebijakan luar negeri mereka dengan berdasar pada pidato dan tanya jawab dalam forum tersebut. Penilaian tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti: kejelasan operasionalisasi konsep yang mereka tawarkan, kejelasan arah kebijakan yang mereka tawarkan, dan keterukuran kebijakan yang mereka tawarkan. Meski demikian, tulisan ini tidak membandingkan pidato dan tanya jawab ketiga capres.

Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menyusun strategi politik luar negerinya secara lengkap dari tataran visi dan diturunkan hingga operasionalisasi rencana jangka panjang, menengah, dan pendek. Anies membingkai kebijakan luar negerinya dengan konsep “kekuatan cerdas berbasis nilai” atau “value-based smart power”. Dalam pemikirannya, kebijakan luar negeri yang semacam ini akan mampu mendorong peningkatan kapabilitas dan daya tarik Indonesia, serta mendorong keterlibatan aktif Indonesia di berbagai isu internasional. Anies juga memberikan prioritas pada pemulihan institusi negara melalui penyehatan demokrasi, memastikan kebebasan pers, dan pemberantasan korupsi. Di bidang ekonomi, Anies mengusung strategi “kemajuan ekonomi berkeadilan” dengan langkah-langkah prioritas untuk merealisasikan ekonomi dan investasi berkelanjutan serta mewujudkan ekonomi hijau. Di bidang keamanan, strategi Anies adalah meningkatkan pertahanan adaptif dalam menangani ancaman. Dalam bidang sosial-budaya, Anies memilih strategi meningkatkan brand Indonesia melalui promosi budaya, kreasi, dan kuliner Indonesia.

Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, menekankan bahwa Indonesia perlu berperan sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya dengan prinsip “one thousand friends too few, one enemy too many”. Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan luar negerinya akan tetap menjadikan Indonesia sebagai negara yang non-block dan non-aligned, serta tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar. Prabowo juga akan secara aktif mempromosikan dialog, perdamaian, kompromi di berbagai bidang dalam kerjasama internasional.

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, memaknai kembali prinsip politik bebas aktif dengan lima rencana prioritas politik luar negeri Indonesia dalam merespon berbagai permasalahan global yang sedang terjadi. Rencana prioritas Ganjar ini mencakup menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, menciptakan kemandirian energi, membangun kedaulatan maritim, mendorong industrialisasi, dan memberikan perlindungan WNI.

Dari paparan ketiga capres tersebut nampak bahwa Anies memiliki konsep yang teroperasionalisasi dengan baik dari hulu hingga hilir. Bangunan logika dari arah kebijakan luar negeri yang dipaparkan Anies nampak runtut. Di sisi lain, tawaran Prabowo lebih terarah dengan memberikan penekanan pada bangunan utama kebijakan luar negerinya. Fokus pada kawasan yang bertetangga dengan Indonesia dan arah menjadikan Indonesia sebagai pemimpin nampak jelas dalam logika kebijakan luar negeri yang dia tawarkan. Kekuatan tawaran Ganjar ada pada keterukuran dalam program-program prioritas yang dia tawarkan. Para capres sudah memberikan tawaran dan pilihan ada pada publik Indonesia untuk menentukan mana yang akan dipilih sebagai presiden Indonesia selanjutnya.