Perang antara Israel dan Hamas telah memasuki fase baru. Setelah empat hari gencatan senjata dengan imbalan sandera Israel, keduanya memasuki tahap akhir dengan jeda perang berakhir pada Selasa (28/11/2023) pukul 7 pagi. Meskipun kedua belah pihak masih membuka peluang untuk memperpanjang gencatan senjata, namun diskusi terlihat sulit. Hamas telah membebaskan beberapa tahanan Israel sebagai bentuk kesediaan mereka untuk memperpanjang jeda, namun belum ada kesepakatan yang mencapai kesepakatan terkait memperpanjang gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dihadapkan pada dua konflik sekaligus. Selain memimpin operasi militer di Gaza untuk menghancurkan milisi Hamas, politisi senior tersebut juga menghadapi masalah politik dalam negerinya. Publik Israel marah kepada beberapa menteri dalam kabinet Netanyahu yang dianggap gagal mencegah serangan Hamas di Gaza.
Selama gencatan senjata dengan Hamas, Israel juga menyerang Suriah dengan menyebabkan bandara Damaskus tidak bisa dioperasikan. Serangan tersebut juga menargetkan landasan pacu di bandara internasional Damaskus serta membuat bandara militer di daerah Mazzeh tidak terdengar suara ledakan dari arah bandara militer di sisi lain Damaskus.
Di Tepi Barat, Israel juga melakukan serangan yang menewaskan lebih dari dua ratus orang. Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah membunuh delapan warga Palestina di Tepi Barat. Hal ini mengakibatkan pasukan Israel dan pemukim melakukan serangan bersenjata, sementara warga Palestina dikurung di rumah mereka berdasarkan jam malam.
Perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, ternyata merugikan perekonomian Israel. Perang Gaza dikatakan memberikan pukulan yang lebih besar terhadap perekonomian negara tersebut dibandingkan konflik-konflik sebelumnya. Setidaknya US$ 269 juta (sekitar Rp 4,1 triliun) per hari hilang di negeri Israel akibat perang tersebut.
Elon Musk dijadwalkan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada kunjungan ke Israel. Pertemuan tersebut akan membahas perlunya memerangi meningkatnya antisemitisme online. Iran, sebagai sekutu Hamas, menyuarakan harapan bahwa kekejaman rezim Zionis terhadap Gaza dapat dihentikan sepenuhnya. Iran juga mengikuti kemungkinan perpanjangan gencatan senjata dengan pihak regional yang aktif di bidang ini, seperti negara bagian Qatar.