Jokowi Menuntut Realisasi Janji Negara Maju US$ 100 M untuk Transisi Energi

by -159 Views

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA. Dalam pidato kuncinya, Siti Nurbaya menegaskan pentingnya sektor energi dan memprioritaskannya dalam agenda COP28 untuk didiskusikan di Paviliun Indonesia.

Siti Nurbaya juga mengingatkan bahwa Indonesia, bersama dengan International Partner Group (IPG), telah menginisiasi perjanjian internasional (tidak mengikat) tentang Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan pada masa Presidensi G20 November 2022. Implementasi JETP (Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan) memproyeksikan kemitraan publik-swasta sebesar US$ 20 miliar dengan dana investasi campuran untuk mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Selain itu, mobilisasi keuangan juga sedang berlangsung selama tiga sampai lima tahun dengan memperkenalkan Indonesia Country Platform sebagai mekanisme keuangan untuk pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara atau PLTU dan untuk investasi baru pada energi terbarukan. Siti Nurbaya juga menyoroti kepemimpinan Presiden Jokowi dalam bidang iklim yang didasarkan pada kepemimpinan yang memberi contoh, bukan sekadar klaim, janji, atau komitmen di atas kertas.

Presiden Jokowi secara konsisten menekankan pentingnya pemenuhan janji US$ 100 miliar yang dibuat oleh negara-negara maju kepada negara-negara berkembang, yang merupakan hal yang penting, terutama untuk transisi energi dan aksi iklim besar lainnya.