Alasan-alasan Menurut Jokowi Mengapa Harga Beras Patut Mahal

by -144 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pendapatnya mengenai kenaikan harga beras yang sedang terjadi. Menurutnya, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat mengunjungi Pasar Waru di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Kamis (21/12/2023). Jokowi menyatakan bahwa kenaikan harga beras terjadi karena turunnya produksi dan pasokan yang kurang, yang membuat beras menjadi barang rebutan di seluruh dunia.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya memperbesar stok beras melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) dan terus mencari cara agar cadangan beras strategis tetap dalam kondisi aman.

Setelah melakukan tinjauan di Pasar Waru, Jokowi melihat bahwa harga beberapa bahan pangan, seperti cabe rawit dan bawang merah, sudah mulai stabil. Misalnya, harga cabe rawit turun menjadi sekitar Rp 80.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 100.000 – 120.000 per kilogram, dan harga bawang merah stabil di angka Rp 30.000 – 35.000 per kilogram.

Menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras medium rata-rata di tingkat pedagang eceran (21/12/2023) naik menjadi Rp 13.190 per kilogram dari Rp 11.400 per kilogram pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan harga beras premium rata-rata juga naik menjadi Rp 14.990 per kilogram dari Rp 12.960 per kilogram pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Demikianlah pernyataan Presiden Jokowi mengenai kenaikan harga beras dan kondisi pangan di pasar Waru.