Perekonomian Inggris berada di tepi resesi. Data Kantor Statistik Nasional (ONS) pada Jumat (22/12/2023) menunjukkan produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi sebesar 0,1% secara tahunan pada kuartal III-2023. Kontraksi terjadi tak lama setelah Menteri Keuangan Jeremy Hunt mengambil langkah tak biasa dengan menyarankan Bank of England (BoE) menurunkan suku bunga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Ada kemungkinan yang masuk akal bahwa jika kita tetap pada jalur yang kita jalani, kita dapat menurunkan inflasi, Bank of England mungkin memutuskan mereka dapat mulai menurunkan suku bunga,” kata Hunt dalam sebuah wawancara dengan Financial Times. BoE telah menekankan bahwa terlalu dini untuk membicarakan pemotongan suku bunga, meskipun perlambatan tingkat inflasi yang tinggi di Inggris belum lama ini telah membantu memicu spekulasi di pasar keuangan bahwa suku bunga bank mungkin akan turun ke level 3,75% pada akhir tahun depan, dari level tertinggi dalam 15 tahun saat ini sebesar 5,25%.
Setelah angka-angka yang dirilis pada Jumat, Hunt mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa prospek perekonomian tidak seburuk yang ditunjukkan oleh angka-angka tersebut. Sebelumnya diperkirakan bahwa perekonomian tidak berubah dari tiga bulan sebelumnya. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebagian besar memperkirakan bahwa perekonomian tidak akan berubah lagi. Demikian pula, PDB kuartal kedua kini diperkirakan tidak berubah, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,2%.
Namun, ada beberapa tanda yang lebih optimis mengenai perekonomian negara tersebut. Dalam data terpisah yang juga diterbitkan pada Jumat menunjukkan penjualan ritel pada November melonjak jauh lebih besar dari perkiraan, meningkat sebesar 1,3% dari Oktober, didorong oleh diskon. Menurut ONS, peningkatan volume penjualan ritel mencerminkan diskon besar-besaran selama promosi penjualan Black Friday. Adapun penjualan turun selama tiga bulan hingga November dan masih di bawah tingkat sebelum pandemi.