Sumber Harta Keluarga Jokowi yang Tidak Banyak Diketahui

by -189 Views

Presiden Joko Widodo akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2024 mendatang. Menjelang berakhirnya masa jabatan tersebut, tidak sedikit masyarakat yang ingin mengetahui perjalanan Jokowi sebelum menjadi Kepala Negara.

Awal karier Jokowi dimulai di perusahaan kertas PT Kraft Aceh setelah menamatkan kuliahnya pada tahun 1985. Jokowi mengaku bahwa kariernya di sana tidak berjalan mulus dan hanya bertahan selama dua tahun karena tidak tahan dengan budaya kerja yang terkesan otoriter.

Setelah itu, Jokowi kembali ke Solo pada tahun 1987 dan mencoba berbisnis di sektor kayu atau mebel dengan modal tabungan yang terkumpul dari gajinya. Namun, karena membutuhkan modal besar untuk membuka bisnis, ia kembali menjadi karyawan dengan bekerja bersama saudaranya yang merupakan pemilik perusahaan kayu, Miyono.

Meskipun bekerja dengan saudara, Jokowi tidak mendapat keistimewaan dan tetap melakukan tugas-tugas produksi seperti menggergaji, menyerut kayu, mengecat, dan mengangkut barang ke kontainer. Setelah bekerja kantoran selama setahun, Jokowi akhirnya memutuskan untuk memulai usaha sendiri.

Dengan modal pengalaman dan pinjaman bank sebesar Rp30 juta, Jokowi mendirikan perusahaan pada 21 Februari 1988 dengan nama CV Rakabu yang berdiri di kios kecil di kawasan Kadipiro, Solo, Jawa Tengah. Pada tahun-tahun pertama, karyawan Jokowi hanya terdiri dari tiga orang dan bersama-sama bertugas di sektor produksi.

Prosesnya tidak mudah, terutama dalam memasarkan barang karena Rakabu saat itu masih dianggap pemain kecil dan tidak dikenal. Namun, Jokowi tetap gigih dan akhirnya berhasil memperluas bisnisnya ke Jakarta pada tahun 1990.

Perlu main serta modal besar untuk membangun pesanan terbesar pertamanya sejak berdiri, yakni mencapai Rp60 juta. Namun sayangnya, pesanan tersebut tidak pernah dibayar dan Jokowi kehilangan uang sebesar itu. Ia pun terpuruk dan harus berusaha bangkit lagi.

Dengan bantuan ibunya, Jokowi berhasil memulai kembali usahanya dan mulai mendapat modal dari Perusahaan Gas Negara (PGN) sebesar Rp500 juta. Modal ini memungkinkan Jokowi untuk melakukan ekspansi dan melakukan ekspor ke luar negeri. Kesuksesan pun mulai dirasakan Jokowi dan bisnisnya semakin berkembang.

Pada tahun 1991, Jokowi sering bolak-balik Solo-Jakarta-Singapura untuk menjajakan furniture Rakabu. Produksi mebelnya pun melesat dan total dia punya delapan pabrik dengan ratusan karyawan. Kesuksesan bisnis mebelnya membuat kekayaan Jokowi meningkat.

Saat krisis tahun 1997-1998, bisnis Rakabu justru makin berkembang dan mulai merambah pasar internasional. Sejak inilah, Jokowi mulai merasakan manisnya perjuangan berwirausaha. Sampai saat ini, kekayaan Jokowi mencapai Rp82 miliar menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2023.