Meluasnya Penolakan Pemuda Israel untuk Mengikuti Wajib Militer Perang

by -135 Views

Para pemuda di Israel menolak wajib militer (wamil) lantaran tidak setuju dengan agresi Tel Aviv di Jalur Gaza, Palestina yang hingga saat ini sudah menewaskan ribuan orang. Dilansir kantor berita Turki Anadolu, para remaja di Israel baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk mengikuti wamil saat menginjak usia 18 tahun. Bagi laki-laki, wamil berlangsung selama 32 bulan. Sementara bagi perempuan, wamil berjalan selama 24 bulan. Mereka yang menolak wajib militer terancam hukuman penjara hingga 200 hari, serta mendapat tekanan dan pandangan buruk dari masyarakat. Meski diancam penjara, ada beberapa remaja Yahudi yang enggan mendaftar wamil karena menilai kegiatan itu menindas orang-orang Palestina. Seorang remaja di Israel, Tal Mitnick (18) mengungkapkan dirinya tidak mau mengikuti wamil karena merasa bahwa program tersebut menindas rakyat Palestina di daerah Bat Yam, selatan Tel Aviv. Mitnick mengatakan di Israel, pemikiran seperti dirinya merupakan minoritas. Namun demikian, menurutnya, situasi ini perlahan mulai berubah. Daripada berpikir bahwa serangan Hamas 7 Oktober lalu sebagai sesuatu yang “mengerikan” hingga melegalisasi keinginan untuk balas dendam, Mitnick lebih suka mengubah keinginan balas dendam menjadi perasaan “menginginkan lebih banyak keamanan untuk semua orang.” Remaja yang baru lulus sekolah menengah atas (SMA) itu juga mengaku awalnya menilai serangan hari pertama Israel di Gaza merupakan balasan untuk “mempertahankan diri”. Kendati begitu, aksi militer negaranya kemudian berubah menjadi “agresi terhadap warga sipil” yang membunuh ratusan dan ribuan jiwa, mayoritas anak-anak.