Pada tahun 2012, tim arkeolog Israel berhasil menemukan pecahan tembikar berisi prasasti kuno di Jerusalem. Prasasti tersebut diyakini berasal dari peninggalan kerajaan Nabi Sulaiman. Setelah 11 tahun, pada tahun 2023, seorang arkeolog dari Universitas Ibrani Yerusalem, Daniel Vainstub, berhasil memecahkan arti dari prasasti tersebut.
Dalam prasasti tersebut terdapat kata “Ladanium 5” yang diukir menggunakan aksara Arab Selatan Kuno dalam bahasa Sabaean. “Ladanium 5” merujuk pada getah tanaman aromatik yang digunakan untuk membuat dupa atau kemenyan, yakni Labdanum atau Cistus Ladanifer. Menurut Dr. Daniel, ini adalah tulisan tertua yang ditulis menggunakan aksara Arab Selatan Kuno yang ditemukan di Israel.
Selain itu, pada ekskavasi di Ophel, Jerusalem, Israel, juga ditemukan enam kendi besar lain yang diduga berasal dari abad ke-10 SM. Artefak ini menunjukkan adanya hubungan antara Raja Sulaiman dan Kerajaan Sheba dalam membudidayakan tanaman untuk memproduksi parfum dan dupa. Sementara itu, Kerajaan Sulaiman juga mengendalikan rute perdagangan yang melintasi gurun Negev menuju dermaga Mediterania.
