Anies Vs Prabowo Vs Ganjar: Pertarungan Kepemimpinan Politik 2024

by -160 Views

Berbagai lembaga terus merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024. Berikut adalah delapan hasil survei yang dirangkum CNBC Indonesia sejak awal Januari 2024.

Median merilis hasil survei terkait elektabilitas tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungguli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Hasil survei ini dirilis oleh peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurahman. Survei dilakukan pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024. Sampel survei ini adalah seluruh WNI yang memiliki hak pilih.

Hasil survei Median menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 43,1%, Anies-Cak Imin sebesar 26,8%, dan Ganjar-Mahfud sebesar 20,1%. Posisi Anies-Cak Imin menyalip posisi Ganjar-Mahfud di survei tersebut.

LSN juga merilis hasil survei elektabilitas paslon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas dua paslon lainnya. Survei LSN dilakukan pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 dan melibatkan 1.420 responden dari 38 provinsi. Hasilnya menunjukkan Prabowo-Gibran 49,5%, Anies-Cak Imin 24,3%, dan Ganjar-Mahfud 20,5%.

Selain itu, LSI merilis hasil survei di wilayah Jawa Timur terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. Prabowo-Gibran unggul di pemilih Jawa Timur dengan persentase 46,7%, disusul Ganjar-Mahfud dengan 26,6%, dan Anies-Cak Imin dengan 16,2%.

Hasil survei lainnya juga dilaporkan oleh lembaga Politika Research and Consulting (PRC), Polling Institute, Arus Survei Indonesia (ASI), dan Puspoll Indonesia. Semua lembaga menyimpulkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran lebih unggul dibanding pasangan lainnya. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan kemungkinan adanya pemilihan dua putaran karena belum ada paslon yang menyentuh angka 50 persen + 1 suara.