Budiman Sudjatmiko: Ingin Keadilan Tanpa Mengoreksi Ketimpangan Itu Sama dengan Omon-Omon

by -137 Views

Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, memandang paparan Prabowo Subianto dalam dialog Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) beberapa waktu lalu menunjukkan upayanya yang konsisten untuk memperbaiki ketimpangan yang ada di Indonesia.

Budiman melihat pendapat yang disampaikan Prabowo lebih dari sekadar wacana pembangunan keadilan semata. Menurutnya, Prabowo fokus pada usaha konkret untuk memperbaiki ketimpangan tersebut dengan langkah-langkah yang jelas.

“Membangun keadilan tanpa langkah konkret hanya merupakan wacana yang sarat dengan nuansa etis. Sementara mengoreksi ketimpangan, harus dibangun dengan upaya yang logis dan rasional. Ingin keadilan tanpa mengkoreksi ketimpangan itu tidak mungkin, itu sama dengan omon-omon,” kata Budiman kepada wartawan di Jakarta, Minggu (14/1).

Budiman mencontohkan program hilirisasi sebagai satu upaya logis dan rasional yang terus didorong oleh Prabowo. Menurutnya, hilirisasi bisa menjadi ‘solusi antara’ yang efektif untuk memperbaiki ketimpangan tersebut.

“Dalam hal industri ekstraktif dan hilirisasi, beliau paham akar masalahnya. Ketimpangan nilai tambah antara pebisnis bahan mentah dan manfaat yang diterima masyarakat di sekitar area pertambangan adalah sesuatu yang nyata terjadi,” tuturnya.

“Dengan hilirisasi, pebisnis bahan mentah tidak lagi seenaknya hanya menggali, menjual, dan mengirim. Rakyat juga bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dan manfaat ekonomi lainnya berkat hilirisasi, karena bahan tersebut diproses terlebih dahulu,” lanjut Budiman.

Bahkan manfaatnya akan lebih besar lagi jika hilirisasi nantinya diikuti dengan industrialisasi.

“Jika hilirisasi kemudian dilanjutkan dengan industrialisasi skala penuh, maka akan menghasilkan produk-produk yang bernilai tinggi. Makin banyak masyarakat terbantu. Lebih banyak pekerjaan, lebih tinggi standar kehidupan,” tuturnya.

Usaha memperbaiki ketimpangan lewat hilirisasi ini, menurut Budiman, adalah bukti bahwa Prabowo adalah pemimpin yang strategis dan visioner.

“Pak Prabowo adalah tipe pemimpin strategis dan visioner yang selalu memiliki pemikiran dan tindakan berjangka panjang. Bukan pemimpin yang hanya mengandalkan populisme dan hanya menjanjikan hal-hal jangka pendek,” tegas Budiman.

“Bukan tipe pemimpin yang hanya pandai menyusun kata, sekadar retorika omon-omon,” pungkas dia. (SENOPATI)

Source link