Boeing Terdampak Skandal dan Insiden Beruntun

by -258 Views

Selama setengah dekade terakhir, kepercayaan masyarakat terhadap produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, telah menurun secara signifikan. Posisi Boeing saat ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kontrol kualitas yang buruk, persaingan untuk mendapatkan keuntungan, dan banyak lagi.

Pada 5 Januari 2024, penerbangan Alaska Airlines AS1282 mengalami masalah terkait pemisahan sumbat pintu keluar tengah kabin belakang. Pesawat jenis 737-9 dari keluarga MAX ini mengalami masalah tekanan udara. Pasca kejadian tersebut, Alaska Airlines menghentikan sementara 65 armada 737-9 miliknya, dan menyebutnya sebagai langkah pencegahan. FAA juga mengeluarkan Petunjuk Kelaikan Udara Darurat (EAD) yang memastikan 171 pesawat 737-9 di beberapa maskapai penerbangan dilarang terbang untuk inspeksi dan kemungkinan pemeliharaan.

Di dalam Boeing, terjadi perubahan budaya. Manajemen tingkat atas lebih memprioritaskan pengiriman pesawat ke pelanggan sesegera mungkin, namun hal ini dianggap tidak realistis oleh para karyawan yang merasa tertekan untuk memenuhi tenggat waktu yang hampir tidak mungkin.

Sebelumnya, Boeing meminta pemeriksaan pesawat 737 MAX untuk mengetahui potensi baut longgar pada sistem kendali kemudi. Beberapa masalah kualitas juga muncul, seperti baut-baut lepas pada pesawat, lubang di sekat tekanan belakang yang tidak dibor dengan benar, dan perlombaan untuk bersaing dengan Airbus.

Insiden terbaru yang melibatkan Boeing 757 Delta Air Lines juga menunjukkan pengawasan ketat terhadap produsen pesawat tersebut oleh regulator federal. Salah satu roda hidung pesawat lepas dan terguling saat pesawat bersiap lepas landas dari bandara internasional Atlanta. Namun, tidak ada korban dalam insiden tersebut.