Kim Jong Un Kembali Marah, Korut Tembakkan Rudal Jelajah

by -142 Views

Korea Utara (Korut) menembakkan beberapa rudal jelajah ke arah Laut Kuning Rabu (24/1/2024). Hal ini terjadi sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat. Militer Korea Selatan (Korsel) menyebut mendeteksi beberapa roket meluncur. Ini merupakan eskalasi baru yang dilakukan Pyongyang, di tengah memanasnya hubungan dengan Seoul, Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

“Militer kami mendeteksi beberapa rudal jelajah yang diluncurkan Korut menuju Laut Kuning sekitar pukul 7 pagi hari ini,” tegas Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan, dimuat AFP. “Spesifikasi rincinya sedang dianalisis secara cermat oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS,” tambahnya.

Berbeda dengan uji coba rudal balistik, pengujian rudal jelajah tidak dilarang berdasarkan sanksi PBB terhadap Pyongyang saat ini. Rudal jelajah cenderung berbahan bakar jet dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah, dibandingkan rudal balistik yang lebih canggih, sehingga lebih sulit dideteksi dan dicegat. Peluncuran terbaru terjadi saat Korsel melakukan latihan infiltrasi pasukan khusus selama 10 hari, hingga Kamis, di lepas pantai timurnya. Militer Korsel mengatakan situasi keamanan yang serius dengan Korsel menjadi alasan.

Hubungan antara kedua Korea memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan kedua belah pihak membuang perjanjian-perjanjian penting yang semula untuk mengurangi ketegangan. Di antaranya perjanjian meningkatkan keamanan perbatasan serta latihan tembak-menembak di sepanjang perbatasan. Pekan lalu, pemimpin Korut Kim Jong Un menyebut Korsel sebagai “musuh utama” negaranya. Ia menghapus lembaga-lembaga yang berdedikasi pada reunifikasi serta mengancam perang atas pelanggaran “bahkan 0,001 mm” teritorial.

Menurut Kim, Pyongyang tidak akan mengakui perbatasan maritim de facto kedua negara, Garis Batas Utara, dan menyerukan perubahan konstitusi. Ini, tulis media lokal Korut KCNA, untuk “menduduki” Seoul dalam perang. Di Seoul, Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan kepada kabinetnya bahwa jika Korsel yang mempunyai senjata nuklir melakukan provokasi, pihaknya akan membalas dengan respons yang “berkali-kali lebih kuat”. Ia merujuk mengatakan akan ada “kemampuan respons yang luar biasa dari militer”. Awal bulan ini, Korut meluncurkan rudal hipersonik berbahan bakar padat, hanya beberapa hari setelah Pyongyang melancarkan latihan tembak di dekat perbatasan maritim yang tegang dengan Korsel. Itu memicu latihan balasan dan perintah evakuasi di beberapa pulau perbatasan milik Korsel. Kim juga berhasil menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada akhir tahun lalu, setelah menerima apa yang dikatakan Seoul sebagai bantuan Rusia. Hal ini sebagai imbalan atas transfer senjata untuk perang Moskow di Ukraina.