Media Internasional Memperhatikan Perbedaan Gaya Kampanye Antara Anies, Ganjar, dan Prabowo

by -161 Views

Ratusan ribu pendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memadati lokasi kampanye terakhir Pilpres 2024 di Jakarta dan Semarang, Jawa Tengah, hari ini Sabtu (10/2/2024).

Besok, Minggu (22/2/2024) akan dimulai masa tenang, dan pada hari Rabu (14/2/20224) akan digelar hari pencoblosan Pemilu 2024.

Terpantau dari tayangan video di akun-akun media sosial resmi masing-masing paslon, tampak ribuan simpatisan memadati lokasi-lokasi kampanye akbar hari ini. Tak hanya itu, deretan artis ternama juga ikut memeriahkan kampanye.

Kampanye yang digelar sejak pagi sampai siang hari tadi juga diwarnai ‘kecelakaan’ kecil. Ada sejumlah simpatisan yang tak kuat menahan cuaca panas di tengah kepadatan lokasi kampanye. Bahkan, beberapa kali Prabowo Subianto harus menghentikan pidatonya dan meminta panitia menyiram massa dengan air.

Ketiga paslon tampak berusaha memanfaatkan kesempatan terakhir ini dengan menjabarkan janji-janji yang akan dilakukan jika berhasil memenangkan Pilpres 2024.

Tak hanya itu, para paslon juga menyisipkan pernyataan-pernyataan yang disambut riuh oleh simpatisan. Seperti ajakan agar berani mencoblos dan memilihnya, mengawasi jalannya pencoblosan sampai perhitungan suara selesai, mengabaikan intimidasi, dan juga saling sindir mengenai profil masing-masing paslon.

Kampanye akbar hari ini pun menjadi sorotan media asing, Reuters.

Dalam artikel berjudul “Huge rallies in Indonesia as candidates finish election campaign” itu, Reuters menuturkan lautan warna biru muda memenuhi kompleks olahraga utama Jakarta ketika ratusan ribu pendukung Prabowo berkumpul.

Alfiatnan, 18 tahun, seorang siswa sekolah menengah, mengatakan dia akan memilih Prabowo karena ini menjadi kali ketiga Prabowo mengikuti pemilu.

“Saya rasa tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada seseorang yang sedang berusaha. Semangat optimisnya mempengaruhi saya untuk memilihnya,” ujar Alfiatnan dikutip dari Reuters, Sabtu (10/2/2024).

Sementara itu, pendukung Anies memenuhi stadion JIS yang berkapasitas 82.000 penonton sambil melantunkan doa-doa. Ada pula yang bermalam untuk mendapatkan tempat bertemu mantan gubernur Jakarta itu.

“Saya sengaja datang ke sini kemarin karena kalau hari ini saya datang, saya khawatir saya tidak bisa masuk ke dalam,” kata Ida Zubaedah (50).

“Saya harus masuk ke dalam karena saya ingin melihat Anies,” imbuhnya.

Anies menyemangati massa, mendesak mereka untuk melawan dengan hati nurani segala intimidasi sebelum atau pada hari pemungutan suara.

“Mendengar beberapa hari ke depan akan ada operasi, intimidasi, penggiringan opini sehingga dilakukan pemungutan suara satu putaran untuk calon tertentu, saya yakin masyarakat Indonesia akan menunjukkan bahwa merekalah yang menentukan masa depan mereka,” katanya, tanpa menyebut siapa yang dimaksud.

Menanggapi klaim Anies mengenai intimidasi yang diduga terjadi, calon wakil presiden Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, dalam penampilan kampanyenya meminta saingannya untuk memberikan bukti.

Sementara itu di Solo, Ganjar mengendarai gerobak berisi hasil bumi yang ditarik lembu, menonjolkan gaya kemanusiaannya, menyapa ribuan pendukungnya yang menantang hujan.

Ganjar, mantan gubernur Jawa Tengah, meminta masyarakat untuk memilihnya agar menunjukkan “perlawanan sejati” terhadap penggunaan sumber daya negara selama kampanye, tanpa menyebutkan nama pesaingnya. Sementara itu, Mahfud MD mengatakan demokrasi Indonesia sedang dalam krisis dan “menuju kegelapan” karena korupsi meningkat, hukum telah disalahgunakan dan konstitusi telah dimainkan.

Sementara itu, dari hasil dua jajak pendapat yang diawasi ketat pada hari Jumat dan Sabtu menunjukkan semakin besarnya kemungkinan Prabowo akan memenangkan lebih dari 50% suara, sehingga menghindari pemilihan putaran kedua antara dua kandidat teratas yang akan diadakan pada bulan Juni.

Lebih lanjut, Reuters menyebut, Prabowo telah berupaya untuk mengubah reputasinya sebagai seorang nasionalis yang pemarah dan ditakuti oleh Suharto. Dia sekarang menampilkan citra yang lebih lembut sebagai kakek penyayang kucing dengan menampilkan jogetan.

Arya Fernandes dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional Indonesia mengatakan jumlah pemilih yang banyak sangat penting jika Prabowo ingin menang langsung minggu depan.

“Itu tergantung pada apakah Prabowo dapat memastikan bahwa loyalisnya hadir dalam pemilu,” kata Fernandes.