Donald Trump Menciptakan Kontroversi dengan Rencana Mendorong Rusia untuk Mengancam Negara-Negara NATO

by -164 Views

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat heboh. Ia mengancam NATO seraya mengatakan akan “mendorong” Rusia menyerang negara-negara anggota.

Hal ini diucapkannya Sabtu waktu setempat. Calon kandidat presiden itu mengatakan akan melakukan hal tersebut jika anggota NATO tak memenuhi kewajiban finansial mereka.

“Salah satu presiden sebuah negara besar berdiri dan berkata, ‘Tuan, jika kami tidak membayar, dan kami diserang oleh Rusia, maukah Anda melindungi kami?’ Saya bilang, ‘Kamu tidak bayar, kamu menunggak?'” tegasnya berbicara kala kampanye pemilu presiden (pilpres) AS di Carolina Selatan, dikutip AFP, Senin (12/2/2024).

“Pernyataan Trump muncul setelah anggota Senat dari Partai Republik menolak rancangan undang-undang bipartisan senilai US$ 95 miliar (Rp 1.483 triliun) yang mencakup pendanaan baru yang sangat dibutuhkan untuk Ukraina, Rabu. Anggaran itu juga meliputi penambahan bantuan untuk sekutunya Israel serta reformasi untuk mengatasi krisis perbatasan AS-Meksiko.”

Trump sendiri sudah lama skeptis terhadap NATO. Ia sempat berulang kali mengatakan “tidak adil jika AS berkomitmen membela 30 negara anggota NATO lainnya”.

“Pada hari pertama saya akan menghentikan setiap kebijakan perbatasan terbuka pemerintahan Biden dan kami akan memulai operasi deportasi domestik terbesar dalam sejarah Amerika. Kami tidak punya pilihan,” tambahnya merujuk kebijakan lain, yakni migran di AS.

Gedung Putih membalas pernyataan Trump itu. Kantor Biden menggembar-gemborkan upaya sang presiden untuk memperkuat aliansi di seluruh dunia.

“Mendorong invasi terhadap sekutu terdekat kita oleh rezim pembunuh adalah hal yang mengerikan dan tidak dapat dielakkan,” kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates.

“Bos NATO Jens Stoltenberg juga memberi tanggapan. Ia memperingatkan bahayanya pernyataan yang “merusak keamanan” aliansi.

“Setiap saran bahwa sekutu tidak akan saling membela akan melemahkan seluruh keamanan kami, termasuk AS,” kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel juga mengecam komentar Trump sebagai “sembrono”.

“Aliansi Transatlantik telah mendukung keamanan dan kesejahteraan warga Amerika, Kanada, dan Eropa selama 75 tahun,” kata Michel di media sosial (medsos) X, yang sebelumnya bernama Twitter.

“NATO memiliki Pasal 5. Ini menetapkan bahwa jika suatu negara NATO menjadi korban serangan bersenjata, setiap anggota Aliansi harus menganggap tindakan tersebut sebagai serangan terhadap seluruh kelompok, dan mereka harus mengambil tindakan untuk memberikan bantuan kepada negara yang terancam.”