Joe Biden Tiba-tiba Membela Islam, Menyebut Perang Gaza Merugikan Umat Muslim

by -341 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia atau ‘International Day to Combat Islamophobia’ diperingati setiap tahun pada tanggal 15. Tujuannya adalah untuk mengingatkan semua orang bahwa aksi terorisme yang terjadi di berbagai belahan dunia tidak memiliki kaitan dengan agama tertentu.

Pada peringatan tahun ini, Presiden AS Joe Biden secara terang-terangan mengakui bahwa Islamofobia atau kebencian terhadap umat Islam kembali meningkat sejak Perang Gaza antara kelompok Hamas dan Israel terjadi pada 7 Oktober 2023.

“Kekerasan yang umat Islam hadapi di seluruh dunia disebabkan oleh keyakinan keagamaan mereka dan kebangkitan Islamofobia setelah perang hebat di Gaza,” ujar Presiden Biden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Aljazeera, Sabtu (16/3/2024).

“Islamofobia tidak memiliki tempat di negara kita. Namun umat Islam di Amerika Serikat sering kali merasakan ketakutan yang tidak beralasan, diskriminasi terang-terangan, pelecehan, dan kekerasan dalam kehidupan sehari-hari mereka,” tambahnya.

Dewan Hubungan Amerika-Islam mencatat bahwa telah menerima 3.578 laporan terkait anti-Muslim dan anti-Palestina sepanjang tahun 2023, yang mengalami peningkatan 178% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kelompok Hak Asasi Manusia menyamakan kebangkitan Islamofobia pasca Perang Gaza dengan insiden serangan di AS pada 11 September 2001.

Sebelumnya, pada tahun 2023, Biden juga telah mengingatkan agar tidak menyebarkan kebencian terhadap umat Islam.

Menurutnya, AS harus tetap menjadi ‘mercusuar bagi dunia’ dan mempertahankan nilai saling menghormati sesama manusia.

“Kita harus, tanpa ragu, mengecam anti-Semitisme. Kita juga harus tanpa ragu, mengecam Islamofobia. Kepada kalian yang terluka, saya ingin kalian tahu bahwa saya melihat kalian,” kata Biden saat itu.