Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi Pakistan dan Afghanistan memanas. Ini terjadi ketika Pakistan melancarkan dua serangan udara ke tetangganya tersebut, Senin.
Delapan orang dilaporkan tewas, lima wanita dan tiga anak-anak. Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan di mana baku tembak terjadi.
Bagaimana Kronologinya?
Mengutip Reuters, awalnya kedua negara saling menyalahkan tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan kelompok militan baru-baru ini di Pakistan. Islamabad menuduh serangan berasal dari wilayah Afghanistan sementara penguasa Kabul, Taliban, menyangkal.
“Imarah Islam Afghanistan tidak mengizinkan siapa pun untuk mengkompromikan keamanan dengan menggunakan wilayah Afghanistan,” tegas juru bicara pemerintahan Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan dalam pernyataan, dikutip Selasa (19/3/2024).
“Serangan tersebut menewaskan lima perempuan dan tiga anak di perbatasan timur provinsi Khost dan Paktika,” tambahnya.
Kantor luar negeri Taliban mengatakan mereka telah memanggil kepala misi Pakistan untuk menyampaikan keberatan. Taliban mengutuk serangan tersebut.
Namun, Kementerian Pertahanan Taliban mengatakan pasukan keamanan mereka telah menargetkan pasukan Pakistan di perbatasan sebagai tanggapan atas serangan udara tersebut. Mengutip AFP, militer Afghanistan membalas Pakistan dengan “senjata berat”.
“Pasukan pertahanan dan keamanan negara siap merespons setiap tindakan agresif dan akan mempertahankan integritas wilayah mereka dengan segala cara,” kata juru bicara Enayatullah Khwarizmi di platform media sosial.
Sementara itu, kantor kementerian luar negeri Pakistan membenarkan operasi yang mereka lakukan. Operasi tersebut terkait langkah anti-terorisme berbasis intelijen di wilayah perbatasan Afghanistan.
Pakistan tidak merinci jenis operasi yang dilakukan. Namun pemerintah mengatakan serangan tersebut menargetkan anggota kelompok militan Hafiz Gulf Bahadur sebagai balasan serangan terhadap pos militer di Pakistan pada Sabtu.
Pemerintah Pakistan dan pejabat keamanan telah berulang kali mengatakan serangan ke wilayahnya meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Banyak di antaranya diklaim oleh Taliban Pakistan (TTP) dan diluncurkan dari wilayah Afghanistan.
“Selama dua tahun terakhir, Pakistan telah berulang kali menyampaikan keprihatinan seriusnya kepada pemerintah sementara Afghanistan (Taliban) atas kehadiran kelompok teror,” kata kantor luar negeri Pakistan.
Serangan Sabtu terjadi ketika sebuah kendaraan berisi bahan peledak dan beberapa pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di sebuah pos militer dekat perbatasan Afghanistan. Ini kemudian menewaskan tujuh anggota pasukan keamanan Pakistan.
Taliban Afghanistan membantah bahwa mereka mengizinkan wilayahnya digunakan oleh kelompok militan. Mereka menyalahkan Pakistan dan kurangnya kendali pemerintah dalam mengatasi masalah di wilayahnya.
“Ini adalah ketidakmampuan dan permasalahan di wilayahnya sendiri,” kata Taliban.
“Situasi seperti ini bisa memiliki konsekuensi yang buruk dan tidak dapat dikendalikan oleh Pakistan,” tegasnya.
Bukan Militan
Sementara itu, seorang pemimpin suku Khost di Afghanistan mengatakan sekitar empat bahan peledak dijatuhkan dari drone dan jet tempur ke wilayah itu. Hal ini menyebabkan beberapa rumah hancur, termasuk yang berisi wanita dan anak-anak.
“Ketika drone pertama datang, kami semua, termasuk perempuan dan anak-anak, meninggalkan rumah dan pergi ke pepohonan di lereng gunung. Cuaca sangat dingin karena ada salju di tanah,” kata Malak Noor Khan.
Semua yang menjadi sasaran adalah pengungsi dari Waziristan, bukan anggota kelompok militan atau teroris.
Sebelumnya, sejumlah besar warga sipil meninggalkan Waziristan pada tahun 2014 saat militer Pakistan melakukan operasi untuk memusnahkan pangkalan militan di wilayah itu. Banyak dari mereka melintasi perbatasan menuju Afghanistan.
Seorang pejabat pemerintah daerah di wilayah perbatasan Pakistan mengatakan warga telah diperintahkan untuk mengungsi dari daerah tersebut di tengah bentrokan. Pengumuman telah dibuat melalui masjid-masjid untuk mengosongkan beberapa daerah di Kurram dan Waziristan Utara.
Sudah Sering Terjadi Sejak Taliban Berkuasa
Analisis menyatakan bahwa area di sepanjang perbatasan telah lama menjadi benteng bagi kelompok-kelompok militan Pakistan seperti TTP. Gerakan mereka semakin berani sejak Taliban berkuasa di Afghanistan, termasuk melancarkan “kampanye” melawan pejabat keamanan.
Ketegangan terus berlanjut antara kedua negara Muslim. Pada tahun 2022, otoritas Taliban melaporkan serangan helikopter militer Pakistan di sepanjang perbatasan Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 47 orang, termasuk 20 anak-anak.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Timur Tengah Makin Panas, Pakistan Ngamuk Dirudal Iran
(sef/sef)