AS dan Sekutu Mendekat Putuskan Berhenti Mengirim Senjata ke Israel

by -133 Views

Pemerintah Kanada akan menghentikan penjualan senjata ke Israel. Melanie Joly, Menteri Luar Negeri Kanada, mengumumkan hal ini pada Selasa (19/3/2024). Pernyataan tersebut muncul setelah parlemen mengeluarkan mosi untuk mengutuk operasi militer Israel terhadap kelompok militan Palestina Hamas di Gaza, yang telah berlangsung selama enam bulan.

Meskipun dokumen tersebut bersifat tidak mengikat, Joly menyatakan bahwa pemerintah akan menghentikan transfer senjata ke Israel. “Itu adalah hal yang nyata,” katanya kepada wartawan.

Mosi parlemen tersebut merupakan bagian dari pemungutan suara yang awalnya diajukan oleh kelompok minoritas sayap kiri Partai Demokrat Baru (NDP) untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian dan mendukung Palestina. Resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza disetujui setelah anggota parlemen menyetujui teks yang menuntut bahwa Hamas “harus meletakkan senjatanya.”

Dokumen tersebut menyerukan Ottawa untuk menghentikan otorisasi lebih lanjut dan transfer ekspor senjata ke Israel. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengecam pernyataan Joly dengan alasan bahwa penolakan untuk menjual senjata merugikan hak Israel untuk membela diri terhadap teroris Hamas.

Hamas telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Operasi militer Israel di Gaza telah menewaskan hampir 32.000 warga Palestina.

Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata yang berkelanjutan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Pasukan Pertahanan Israel akan melanjutkan serangan mereka di kota Rafah di Selatan Gaza, yang dianggapnya sebagai basis militan.

Netanyahu mengatakan bahwa mereka tidak melihat cara untuk menghilangkan Hamas secara militer tanpa menghancurkan sisa-sisa batalionnya.