Bansos Diberikan Saat Dunia Bergejolak, Di MK Airlangga Airlangga Menjelaskan Tentang Pemberian Beras

by -136 Views

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) atau bansos dilakukan pada tahun 2023 dan dilanjutkan pada tahun 2024 untuk melindungi masyarakat miskin dari dampak El Nino dan gangguan rantai pasok global. Kedua faktor tersebut telah menyebabkan gejolak harga beras di dunia.

“BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino akan berlangsung hingga Desember 2023 bahkan Januari-Februari 2024,” kata Airlangga dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK, Jumat (5/4/2024).

Airlangga menjelaskan bahwa kondisi tersebut berdampak pada penurunan produksi beras. Di Indonesia, produksi beras turun sebanyak 5,88 juta ton hingga bulan Juli 2023. “Pada saat yang sama, terjadi kenaikan harga beras dunia dimana harga beras Thailand mencapai US$ 624 per ton naik 28 persen,” ujar Airlangga.

Ia juga menyebutkan bahwa harga beras di Vietnam juga mengalami kenaikan menjadi US$ 614 per ton naik 41,9 persen. “Kenaikan tersebut diikuti dengan larangan ekspor beras dari 6 negara pada tahun 2023 yaitu India, Bangladesh, Rusia, UEA, Myanmar, dan Uganda,” tambahnya.

Tak hanya itu, ada tiga negara yang melanjutkan kebijakan larangan ekspor beras hingga tahun 2024.

Bantuan beras pemerintah menjadi sorotan di tengah sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Bantuan sosial (bansos) ini merupakan program dari pemerintahan Jokowi. Bantuan beras merupakan salah satu dari sejumlah program bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat sasaran.

Program bantuan beras ini telah berlangsung selama kurang lebih setahun. Dan sejak diluncurkan kembali pada awal Januari 2024, Jokowi beberapa kali menyatakan rencananya untuk melanjutkan penyaluran bantuan beras ini.