The Right Kind Of Leadership For Indonesia

by -130 Views

Ada dua tradisi utama dalam peradaban manusia: tradisi Barat yang meliputi Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan para pewaris dunia Barat, yaitu peradaban Eropa modern dan Amerika Utara, dan tradisi Timur yang didominasi oleh Tiongkok Kuno dan India Kuno.

Dari dua tradisi utama ini, kita dapat belajar karakteristik negara yang kuat. Negara dapat menjadi kuat jika mereka yang dipercayakan untuk mengendalikan dan memimpin memiliki kepribadian yang baik dan kuat.

Apa yang dimaksud dengan kepribadian yang kuat dalam tradisi Barat dan Timur tercermin dalam ajaran populer yang ditemukan di Indonesia. Indonesia, pada dasarnya, merupakan produk dari kedua peradaban besar itu.

Selama ribuan tahun, peradaban di Nusantara sebagian besar dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha dari India dan peradaban Tiongkok.

Pada pertengahan abad ke-12, ke-13, dan ke-14, peradaban Barat datang: Spanyol, Portugal, Inggris, Belanda, dan Prancis. Pemimpin Nusantara, terutama mereka yang memimpin perjuangan kemerdekaan, adalah produk dari Barat dan dari Timur.

Kepemimpinan militer Barat sangat dipengaruhi oleh Yunani Kuno, seperti yang digambarkan dalam kisah-kisah filsafat, mitos, dan sejarah Plato, Herodotus, dan Thucydides.

Ada cerita tentang seorang pangeran, seorang jenderal militer, dan sahabatnya pada malam sebelum pertempuran esok hari. Mereka berada di pegunungan, dan udaranya sangat dingin. Sang pangeran berada di tenda dengan selimut tebal dan perapian hangat.

Sahabatnya bertanya kepada Panglima Tertinggi, sang pangeran, ‘Apakah Anda tahu bahwa para prajurit kami berada di luar tanpa tenda? Tanpa selimut tebal? Menghadapi dingin, dan mungkin juga kelaparan?’.

‘Tapi mengapa mereka tetap patuh dan setia kepada Anda, yang sekarang nyaman di tenda dengan selimut tebal? Apakah Anda tahu mengapa? Karena mereka tahu bahwa besok, perintah yang keluar dari mulut Anda akan menentukan nasib mereka. Itu sebabnya mereka membiarkan Anda berada di tempat yang hangat. Mereka ingin Anda segar, sehat, dan kuat besok sehingga perintah Anda tidak membahayakan hidup mereka.’

Cerita ini menggambarkan tradisi kepemimpinan Barat. Para perwira dan pemimpin militer Barat diberi lebih banyak kenyamanan dan perlakuan lebih baik karena semua orang tahu bahwa produk dari kepemimpinan mereka adalah perintah yang tepat. Perintah mereka harus mampu mengarah ke kemenangan tanpa pengorbanan terlalu banyak nyawa.

Semangat kepemimpinan militer Timur agak berbeda. Kita dapat menggambarkan tradisi kepemimpinan Timur dari kepemimpinan seorang jenderal terkenal dari cerita sejarah Tiongkok Kuno seperti Jenderal Wu Chi (Wu Qi).

Wu Chi terkenal karena selalu bersama para prajuritnya. Jika prajuritnya berjalan, ia berjalan bersama mereka. Ia tidak ingin naik kuda atau kereta. Pakaiannya sama dengan para prajuritnya. Ia makan makanan yang sama dengan para prajuritnya. Jika para prajuritnya tidak tidur di tenda, ia juga tidak ingin menggunakan tenda. Ia akan tidur di luar bersama para prajuritnya.

Itulah gaya kepemimpinan Wu Chi. Karena itu, para prajuritnya sangat mengaguminya. Dalam pertempuran-pertempuran itu, ia tidak perlu memarahi, tidak perlu memimpin dengan kekerasan. Para prajuritnya sangat mencintainya sehingga mereka memenangkan setiap pertempuran. Inilah gaya kepemimpinan Timur.

Di Indonesia, kita juga memiliki pemimpin seperti Wu Chi. Di antara pemimpin yang paling terkenal dari korps berpeci merah adalah Jenderal Mung Parahadi Mulyo. Ia dikenal sebagai komandan yang tidak memiliki pembantu di rumah.

Ia membersihkan lantai sebelum berangkat ke kantor. Istrinya dan keluarganya dilarang menggunakan mobil dinasnya. Ia membawa minumannya ke mana-mana. Pakaiannya juga pakaian dari TNI, meskipun mungkin ia bisa mengenakan pakaian bagus.

Ia dikenal sebagai pria yang tidak pernah ingin hidup melebihi apa yang negara berikan kepadanya. Ia juga dikenal memiliki fisik yang sangat kuat. Sebelum memberi perintah kepada para prajuritnya untuk melakukan sesuatu, ia melakukannya terlebih dahulu. Sebelum para prajuritnya turun dari tebing, ia melakukannya terlebih dahulu. Jika ia berlari bersama para prajuritnya, ia selalu membawa senjata seperti para prajuritnya.

Pak Mung terkenal. Ia adalah komandan RPKAD yang berlari bersama para prajuritnya dari Cijantung ke Terminal Cililitan.

Menurut pendapat saya, kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia adalah kombinasi kepemimpinan Yunani dan kepemimpinan Wu Chi. Dengan kombinasi ini, kita dapat mengambil yang terbaik dari Barat dan Timur untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia.

Source link