Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan & Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengungkapkan dampak negatif pelemahan Rupiah dan kenaikan BI Rate ke Industri Mamin. Kondisi industri mamin yang masih banyak tergantung bahan baku dan bahan penolong impor membuat pelemahan Rupiah meningkatkan biaya produksi termasuk biaya energi dan logistik. Namun di sisi lain, bagi pengusaha berorientasi ekspor maka akan menikmati kenaikan pendapatan dari perubahan kurs. Sementara Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik APINDO, Danang Girinrawardana menilai dampak pelemahan Rupiah dan kenaikan suku bunga tercermin dari turunnya daya beli utamanya industri mamin dan tekstil. Selain pelemahan Rupiah, industri dalam negeri juga menghadapi tantangan dari daya saing terhadap barang impor di pasar dalam negeri. Seperti apa dampak kenaikan suku bunga dan pelemahan Rupiah ke industri di tengah pelemahan daya beli? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan & Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman dan Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik APINDO, Danang Girinrawardana dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 29/04/2024)
Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini