Pemerintah Berharap Inflasi Lebih Rendah dari 3% demi Kesejahteraan Ekonomi

by -126 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa angka inflasi harus tetap terjaga untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Menurutnya, inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat.

Suahasil menekankan bahwa pemerintah saat ini berusaha untuk menekan angka inflasi lebih rendah, di bawah 3%. “Saat ini, Indonesia berada di sekitar 3,0%, kita cukup nyaman. Namun, kita berharap agar angka tersebut bisa lebih rendah lagi sehingga penghasilan masyarakat tidak tergerogoti dan tidak berkurang akibat kenaikan harga yang tidak perlu,” katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi bulan April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan (month to month). Sementara itu, inflasi tahunan mencapai 3,0% (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19% (ytd). Tingkat inflasi bulanan pada bulan April ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan April 2023.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,93% dan andil 0,12%.

Komoditas lainnya yang juga memberikan andil terhadap inflasi adalah bawang merah dengan andil 0,14%, emas perhiasan dengan andil 0,08%, tomat dengan andil 0,04%, dan bawang putih dengan andil 0,02%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi bulan April 2024 akan mencapai 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan berada di angka 3,08% pada bulan April. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Maret 2024. Inflasi pada Maret 2024 tercatat 3,05% (yoy) dan 0,52% (mtm) dengan inflasi inti mencapai 1,77% (yoy).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Wamenkeu: Inflasi 2023 Bisa di Bawah 3%

(miq/miq)