Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem, mengacu pada data Bank Dunia. Jokowi mengutip Country Director World Bank Indonesia yang menyatakan bahwa Indonesia dianggap berhasil memerangi kemiskinan ekstrem ketika angkanya mencapai 1,5% pada tahun 2022.
Data dari Bank Dunia dan BPS juga menunjukkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Indonesia terus menurun hingga mencapai 1,12% pada tahun 2023.
Menurut Indonesia Poverty Assessment Bank Dunia tahun 2023, tren tingkat kemiskinan di Indonesia terus menurun dalam dua puluh tahun terakhir.
Untuk mengukur angka kemiskinan ekstrem, terdapat Garis Kemiskinan Nasional (NPL). Berdasarkan paritas daya beli, ada tiga kategori, yaitu US$1,9 sebagai standar internasional untuk garis kemiskinan ekstrem, US$3,2 yang biasa digunakan untuk negara dengan pendapatan menengah ke bawah, dan US$5,5 untuk negara dengan pendapatan menengah ke atas.
NPL standar internasional telah turun dari sekitar 20% pada tahun 2002 menjadi mendekati 0%. Sementara NPL US$3,2 turun dari 60% pada tahun 2002 menjadi sekitar 20%, dan NPL US$5,5 juga turun dari sekitar 90% di tahun 2022 menjadi sekitar 60% di tahun 2023.
Jokowi menyatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen dan bekerja keras untuk memberantas kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.