Penggantinya: Diperkirakan Kiamat Mesin Tapping dan E-Money di Tol akan Terjadi pada Tahun 2029

by -80 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh alias tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan segera diterapkan di sejumlah ruas jalan tol di Indonesia. Targetnya, sistem pembayaran tol tanpa setop ini akan sempurna dan sudah berlaku di semua ruas tol pada tahun 2029 mendatang.

“Kalau MLFF secara sempurna setidaknya 2029. (mulai) bertahap,” ungkap Anggota BPJT Unsur Masyarakat Tulus Abadi kepada CNBC Indonesia, Sabtu (8/6/2024).

Untuk tahap awal, penerapan pembayaran tol tanpa setop akan menggunakan sistem Single Lane Free Flow (SLFF) dengan barrier dan tapping (hibrid) dan dilanjutkan dengan masa transisi dimana diterapkan SLFF dengan barrier. Pada tahap selanjutnya yaitu SLFF tanpa barrier dan MLFF secara penuh.

Dalam hal ini, teknologi yang digunakan tetap GNSS jadi tetap membutuhkan aplikasi Cantas untuk melakukan transaksi pembayaran tol. Nantinya pelaksanaan SLFF akan diterapkan secara bertahap dimulai dari uji coba ruas Jalan Tol Bali Mandara. Kemudian ketika sudah berhasil, akan dilakukan perluasan layanan kepada ruas lainnya.

Ketika teknologi MLFF sudah mulai diimplementasikan pada seluruh jalan tol, pengguna wajib mendaftarkan data pribadi dan nomor kendaraan pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol untuk mendukung kedisiplinan pengguna dalam melakukan pembayaran. Oleh karena itu, pengguna jalan tol harus memperhatikan registrasi aplikasi Cantas dan kecukupan saldo sebelum memasuki jalan tol.

“MLFF kan memang belum akan diberlakukan dalam waktu dekat baru tahap uji coba. Kalau pun nanti diberlakukan levelnya masih SLFF, Single Lane Free Flow,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan sistem MLFF akan diuji coba ulang pada ruas Tol Bali Mandara.

“Dari hasil uji coba pada Desember 2023 lalu di ruas tol Bali Mandara masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi, termasuk teknis dan manajerial. Saat ini sudah ada solusi dari sisi manajerialnya. Saya optimis MLFF akan diimplementasikan secara bertahap dengan masih single lane atau hibrid masih dengan kartu (e-toll),” ucapnya dalam keterangan tertulis.

Dia pun memastikan bahwa nantinya tidak akan ada penambahan biaya atau perubahan tarif tol bagi para pengguna tol saat beralih ke sistem MLFF.

“Tidak akan ada membebani pengguna tol dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk tidak ada perubahan tarif dengan adanya MLFF ini,” ujarnya.

Basuki mengatakan, penerapan MLFF sendiri sudah ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) karena salah satu tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, bukan untuk kepentingan BUJT atau Pemerintah. Kemudian menjadikan proyek ini memiliki peran penting dan berdampak positif serta akan melibatkan sinergi dari banyak sektor baik dari institusi maupun sektor industri. Hal ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan implementasi MLFF di jalan tol agar dapat terlaksana.