Lebanon Tidak Dapat Menjadi Gaza Kedua

by -111 Views

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keprihatinan yang besar atas meningkatnya eskalasi perang pernyataan dan bentrokan di perbatasan antara militer Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon. Ia tidak ingin Lebanon berubah menjadi Gaza kedua akibat memanasnya hubungan antara kedua negara.

Guterres menjelaskan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB terus berupaya menenangkan situasi dan mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan yang dapat memicu konflik yang melampaui batas negara. Ia menekankan pentingnya deeskalasi secepat mungkin, tanpa menggunakan solusi militer.

Pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dan pengamat teknis tak bersenjata UNTSO telah ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau konflik di sepanjang garis demarkasi antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru. Guterres juga menyoroti serangan roket dan drone yang dilancarkan oleh Hizbullah ke Israel, serta balasan yang dilakukan oleh Israel hingga menyebabkan ratusan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi di perbatasan Lebanon Selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah berjanji untuk “mengubah” Beirut menjadi Gaza, namun hal ini dikontraskan oleh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang mengatakan bahwa tidak ada batasan atau aturan jika Israel melancarkan serangan besar ke Lebanon.

Guterres menegaskan pentingnya dukungan dunia dalam mendorong deeskalasi konflik ini demi mencegah terjadinya bencana yang lebih besar.