Negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai menjadi tujuan investasi bagi perusahaan teknologi besar dunia seperti Google dan Microsoft yang memilih untuk mengalirkan investasi miliaran dolar AS ke Malaysia, tetapi sayangnya Indonesia masih belum mendapat perhatian.
Dalam Economic Update 2024, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hal ini disebabkan karena Indonesia belum agresif dalam mengejar investasi dari perusahaan teknologi besar dunia. Meskipun demikian, Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik investasi dari perusahaan teknologi besar dengan dukungan potensi pasokan energi bersih yang saat ini sudah mencapai 2 Gigawatt.
Di sisi lain, Luhut juga mengungkapkan sejumlah tantangan dalam menyelesaikan pembangunan megaproyek IKN yang belum akan selesai dalam 5 tahun ke depan, namun investasi masih tetap terbuka dan akan terus berjalan.
Luhut juga meyakini bahwa program-program yang dicanangkan oleh Jokowi akan tetap berjalan sesuai dengan rencana program unggulan dari Presiden terpilih, Prabowo.
Lantas, bagaimana arah politik Luhut di masa pemerintahan baru Prabowo-Gibran? Untuk informasi lebih lanjut, simaklah dialog antara Anneke Wijaya dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia pada Selasa, 30 Juli 2024.