TNI Temukan Harta Karun Emas dan Berlian Saat Mencari Senjata Bekas

by -213 Views

Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah secara tidak sengaja menemukan harta karun di daerah Jawa Barat. Awalnya, pasukan sedang mencari senjata warisan Jepang, namun malah menemukan tumpukan emas dan berlian.

Kisah dimulai ketika TNI menemukan peti besar misterius di Cigombong, Jawa Barat pada tahun 1946. Lokasi tersebut sebelumnya merupakan markas tentara Jepang. Awalnya, pasukan mengira peti itu berisi obat-obatan, namun ternyata hanya berisi kondom.

Meskipun begitu, temuan peti warisan Jepang ini memicu para tentara dan warga sekitar untuk menggali lahan lainnya. Mereka berharap menemukan senjata bekas Jepang untuk digunakan melawan Belanda yang akan datang.

Pengejaran senjata ini menyebabkan beberapa korban. Sebuah bom warisan Jepang secara tidak sengaja meledak dan melukai beberapa pasukan. Namun, pada suatu kesempatan, seorang prajurit TNI bernama Sersan Mayor Sidik menemukan sebuah guci.

Sidik kemudian menyerahkan guci tersebut kepada Kolonel Alex Evert Kawilarang yang saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade TNI. Setelah guci dibuka, ternyata berisi kaos kaki. Tetapi, di dalam kaos kaki tersebut terdapat emas, permata, dan berlian.

Beberapa orang yang menemukan guci tersebut mulai berhasrat untuk memiliki harta tersebut dengan alasan untuk keperluan berjuang. Namun, Alex Kawilarang menyodorkan dua peti granat sebagai tindakan tegas.

Kawilarang langsung mengusir orang-orang yang masih penasaran dengan harta itu, dengan tegas mengatakan bahwa itu digunakan untuk berjuang. Kemudian, Kawilarang mengirimkan surat kepada Residen Bogor Moerdjani mengenai penemuan tersebut.

Moerdjani ingin agar Kawilarang sendiri yang menyerahkan harta karun tersebut ke pemerintah pusat. Tanpa ragu, Kawilarang memerintahkan Letnan Godjali dan beberapa tentara muda untuk mengirimkan harta karun tersebut ke pemerintah pusat di Yogyakarta. Semua barang dikirim utuh dan diterima oleh Sekretaris Kementerian Dalam Negeri, Sumarma.

Menurut laporan dari Koran Ekspres, harta karun yang ditemukan oleh Kawilarang dan pasukannya terdiri dari 7 kilogram emas dan 4 kilogram berlian. Nilai harta tersebut saat itu ditaksir mencapai Rp 6 miliar. Harta karun tersebut kemudian diserahkan kepada Bank Negara Indonesia (BNI-46) di Yogyakarta yang saat itu dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo.