Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral memprediksi produksi minyak siap jual atau lifting minyak di dalam negeri pada tahun 2024 hanya bisa mencapai 600 ribu barel per hari. Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk mempertahankan produksi minyak RI agar tidak terus menurun.
Pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar 635 ribu barel per hari pada tahun 2024. Namun, dengan proyeksi produksi hanya mencapai 600 ribu barel per hari, ini masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah. Indonesia juga memiliki target produksi minyak hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2030.
Untuk mengatasi penurunan produksi minyak, pemerintah berencana menambah produksi hingga 100 ribu barel per hari pada tahun 2028 dengan melakukan penawaran pada 5 wilayah minyak baru di Indonesia. Arifin Tasrif berharap potensi dari 5 wilayah minyak baru ini dapat dihasilkan melalui kerja sama joint study dengan Pertamina.
Diketahui bahwa produksi minyak nasional saat ini bahkan di bawah level produksi pada era tahun 1968-an. Per 6 Agustus 2024, produksi minyak mentah dalam negeri mencapai 564,41 ribu barel per hari. Pada tahun 1968, produksi minyak RI mencapai 599.000 barel per hari sebelum mengalami penurunan secara bertahap.
Sebelum tahun 1968, produksi minyak RI berada di level 400 ribuan barel per hari. Data produksi minyak RI sebelum tahun 1968 adalah sebagai berikut: 1965: 486.000 barel per hari, 1966: 474.000 barel per hari, 1967: 510.000 barel per hari, 1968: 599.000 barel per hari, 1969: 642.000 barel per hari, dan 1970: 854.000 bph.
Referensi: https://cnbcindonesia.com/news/20240619200503-8-547627/video-komisi-vii-dpr-sepakati-lifting-minyak-di-2025