Program Pembangunan Berkelanjutan di Berbagai Negara Terhambat, Setengah Penduduk Dunia Ketinggalan

by -612 Views

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri PPN Suharso Monoarfa mengungkapkan alasan Indonesia mengadakan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024. Salah satu alasannya adalah stagnasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di dunia.

“PBB telah menilai bahwa hanya 51% target SDGs yang baru tercapai, sementara yang lain menurun,” kata Suharso saat membuka Sesi Pleno Tingkat Tinggi di High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 di Nusa Dua, Bali, Senin (2/8/2024).

Suharso menyatakan bahwa stagnasi capaian SDGs ini memprihatinkan, karena hal itu berarti hanya setengah penduduk bumi yang dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.

“Sebagai konsekuensinya, hampir separuh penduduk akan tertinggal dan tidak dapat terlibat dalam pembangunan,” katanya.

Menurut Suharso, stagnasi capaian SDGs ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketegangan geopolitik, kemiskinan, perubahan iklim, dan kesulitan akses pembiayaan bagi beberapa negara. Semua kondisi tersebut membuat target SDGs 2030 sangat sulit dicapai.

Dia juga mengatakan bahwa stagnasi capaian SDGs juga disebabkan oleh fragmentasi global, yang menyebabkan kerja sama antarnegara di dunia melemah.

Untuk mengatasi masalah stagnasi capaian SDGs, Suharso menyatakan bahwa diperlukan transformasi dalam hubungan kerja sama antar negara. Tanpa kerja sama tersebut, pencapaian SDGs akan sulit terwujud.

Berdasarkan kondisi tersebut, Indonesia, melalui Bappenas, menginisiasi HLF-MSP 2024. Forum ini akan menyatukan para pemimpin negara, khususnya negara berkembang, untuk memperkuat kerja sama dan mencari solusi atas berbagai permasalahan global.

“Langkah transformasi dan kerja sama global sangat penting untuk mencapai SDGs 2030,” ujar Suharso.