“Pabrik Alumina 14 Triliun: Dorong Ekonomi Daerah!”

by -10 Views

Pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina atau Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dengan investasi US$ 900 juta mendapat sorotan karena potensi besar bagi perekonomian wilayah Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek tersebut dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang merupakan kolaborasi antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Fase 1 proyek ini ditargetkan mulai memproduksi 1 juta ton alumina per tahun pada awal 2025. Direktur Utama PT BAI, Leonard M. Manurung, mengungkapkan bahwa pabrik alumina ini bukan hanya akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian daerah, tetapi juga akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat.

Proyek SGAR ini baru-baru ini diresmikan oleh Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), yang menekankan pentingnya pengolahan bahan mentah dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurangi impor. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut bahwa injeksi bauksit perdana untuk proyek SGAR Fase 1 akan membuka babak baru bagi Indonesia sebagai negara industri. Selain itu, proyek ini akan dilanjutkan ke Fase 2 dengan harapan dapat meningkatkan produksi alumina domestik menjadi 2 juta ton per tahun.

Dengan penerapan proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik diperkirakan akan meningkat dan akan berdampak positif bagi industri aluminium nasional. Upaya ini sejalan dengan program Inalum untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium hingga 900.000 ton per tahun. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor aluminium dan mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat serta Indonesia secara keseluruhan.