“Penemuan dan Wawasan Menjanjikan: Reaksi AS Jual Senjata ke Israel”

by -20 Views

Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden berencana untuk menjual senjata senilai US$8 miliar atau sekitar Rp129 triliun ke Israel. Rencana ini mencakup amunisi untuk jet tempur, helikopter serang, peluru artileri, bom berdiameter kecil, dan hulu ledak. Langkah ini diambil untuk mendukung Israel yang terlibat dalam perang di Gaza, meskipun telah menewaskan puluhan ribu orang. Meskipun ada tuntutan embargo senjata terhadap Israel dari para pengunjuk rasa, kebijakan AS tetap berlanjut.

Pembelaan dari pemerintahan Biden adalah untuk membantu Israel mempertahankan diri dari kelompok militan yang didukung oleh Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman. Meskipun mendapat kritik internasional atas tindakannya dalam konflik Gaza, AS tetap mendukung Israel yang telah mengungsi sebagian besar penduduk Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa korban tewas akibat konflik di Gaza telah mencapai lebih dari 45.000 orang, dengan banyak korban tambahan yang dikhawatirkan tertimbun di bawah reruntuhan.

Meskipun ada upaya diplomatik, perang Israel di Gaza masih berlanjut selama 15 bulan sejak dipicu pada 7 Oktober 2023 oleh serangan militan Hamas Palestina. AS, sebagai sekutu dan pemasok senjata terbesar Israel, juga telah menghalangi resolusi Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata di Gaza. Kedua presiden, baik Biden maupun presiden terpilih Donald Trump, adalah pendukung kuat Israel dan kebijakan AS terhadap Israel diyakini akan berlanjut.