Pada Sabtu, Kementerian Transportasi Korea Selatan mengungkapkan bahwa kedua kotak hitam pesawat Boeing yang mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan berhenti merekam sekitar empat menit sebelum kecelakaan terjadi. Pihak berwenang sedang merencanakan untuk menganalisis alasan di balik berhentinya rekaman kotak hitam tersebut. Selain itu, hasil analisis awal diperiksa di Korea Selatan dan ketika data hilang, akan dikirim ke laboratorium di Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS. Kotak hitam tersebut penting karena mencatat komunikasi pilot dan sistem pesawat selama penerbangan. Penemuan data terakhir pesawat yang mengejutkan dalam kecelakaan tersebut menjadi fokus penyelidikan, dengan upaya untuk memastikan transparansi dan informasi yang jelas kepada keluarga korban. Selain itu, penyelidik Korea Selatan juga menyoroti peran data penerbangan dan rekaman suara kokpit untuk mengetahui penyebab kecelakaan yang menewaskan 179 orang. Kecelakaan terjadi setelah pilot melaporkan tabrakan dengan burung, dan saat ini penyelidikan juga mengarah pada tanggul tempat pesawat jatuh dan material yang digunakan. Seluruh informasi ini diharapkan membantu dalam menemukan penyebab kecelakaan dan memberikan kejelasan kepada semua pihak terkait.
“Penemuan Baru: Kotak Hitam Kecelakaan Jeju Air Korsel”
