Pada Selasa (14/1/2025), Ukraina meluncurkan serangan dengan pesawat tanpa awak ke Rusia, termasuk ke wilayah Kazan yang merupakan pusat Umat Muslim di Rusia. Media lokal melaporkan bahwa pesawat nirawak tersebut menyerang lokasi penyimpanan gas cair di dekat pabrik kimia, menyebabkan api dan asap hitam menyelimuti langit. Meskipun ada kerusakan pada perusahaan industri di kota Engels Rusia, Gubernur Saratov Roman Busargin tidak memberikan rincian lebih lanjut. Saratov dan Engels pun terpaksa menggelar kelas online sebagai respons terhadap serangan tersebut.
Menurut sumber, lebih dari 200 pesawat nirawak Ukraina dan lima rudal balistik ATACMS asal Amerika Serikat telah dijatuhkan oleh Rusia. Konflik ini berawal dari serangan Rusia terhadap Ukraina Timur pada Februari 2024, yang memicu keterlibatan negara-negara Barat seperti AS, Inggris, dan sekutu Eropa dalam memberikan dukungan kepada Ukraina. Sementara itu, Rusia dan Ukraina memperketat serangan mereka menjelang pelantikan presiden terpilih AS.
Dalam upaya mengakhiri konflik, Presiden AS yang terpilih, Donald Trump, berencana melibatkan negoisasi sekuat mungkin. Dengan demikian, kedua belah pihak berusaha mencapai posisi tawar yang terbaik sebelum pemerintahan baru AS memulai perundingan. Langkah politik ini menimbulkan dampak yang signifikan bagi kedua negara secara internal maupun eksternal.