Ancaman Mengerikan yang Menghadang AS: Trump Dilantik Esok

by -18 Views

Amerika Serikat mengalami penurunan inflasi pada tahun 2024, namun rencana Presiden terpilih Donald Trump untuk melakukan deportasi massal imigran tanpa dokumen telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ekonom. Para ahli memperingatkan bahwa langkah ini berpotensi besar memengaruhi rantai pasok dan harga barang serta jasa. David J. Bier, direktur studi imigrasi di Cato Institute, mengungkapkan bahwa dampak ekonomi dari rencana deportasi imigran akan tak terhindarkan, mencakup masalah dalam rantai pasok, kenaikan harga, dan penurunan layanan.

Deportasi besar-besaran juga dikhawatirkan akan meninggalkan kekosongan signifikan dalam tenaga kerja. Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan di Journal of Labor Economics menemukan bahwa 44.000 pekerja kelahiran AS berisiko kehilangan pekerjaan untuk setiap 500.000 imigran yang dideportasi dari pasar tenaga kerja. Chloe East, seorang peneliti di National Bureau of Economic Research, menyarankan bahwa imigran tanpa dokumen biasanya bekerja di sektor yang memproduksi barang dan jasa dengan kenaikan harga yang signifikan.

Meskipun demikian, East menegaskan bahwa efek pasti dari kebijakan tersebut masih sulit diprediksi. Inflasi di Amerika Serikat terus terjaga, mencapai 0,4% pada Desember 2024. Tingkat inflasi tahunan sebesar 2,9%, dipengaruhi oleh kenaikan harga energi di akhir tahun. Meski inflasi inti sedikit turun, masih terdapat kekhawatiran bahwa deportasi massal dapat memicu inflasi di sektor tertentu. Titik berat inflasi tetap terjadi pada bensin dan pangan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi.