Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo, menyatakan pentingnya sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Lampung sebagai potensi besar yang perlu mendapat perhatian serius. Lampung sebagai hub utama di wilayah Sumatera memiliki peran strategis dalam pengembangan IKM. Dengan sekitar 77 ribu industri kecil dan menengah di Lampung, terdapat potensi besar karena provinsi ini menjadi hub distribusi antara Sumatera dan Jawa.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pelaku IKM di Lampung adalah permodalan. Kendala ini seringkali menghambat pertumbuhan IKM. Masalah perizinan juga menjadi sorotan karena dianggap rumit dan membingungkan bagi banyak pelaku IKM. Pendampingan dalam proses perizinan sangat diperlukan untuk membantu pelaku IKM yang mungkin kesulitan memahami proses perizinan.
Kelemahan dalam pengemasan produk juga menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi daya saing dan masa simpan produk di pasar. Pengemasan yang baik sangat penting untuk memastikan produk IKM dapat bertahan lama dan bersaing di pasaran. Digitalisasi dan akses ke marketplace juga penting bagi pelaku IKM untuk memperluas jangkauan pemasaran mereka.
Bambang menekankan perlunya dukungan dari pemerintah dalam menyediakan platform pemasaran yang tidak hanya lokal tetapi juga mencakup pasar nasional dan internasional untuk pelaku IKM. Regulasi terkait sertifikasi seperti BPOM dan sertifikasi halal dari MUI juga perlu dipermudah agar tidak menjadi hambatan bagi IKM. Bambang menyarankan agar semua sertifikasi dan regulasi terpusat di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk memastikan bahwa IKM di Indonesia, termasuk di Lampung, dapat berkembang secara sehat dan menghasilkan produk berkualitas demi kesejahteraan masyarakat dan keamanan konsumen. Diharapkan industri kecil dapat bersaing di tingkat nasional dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen.