“Bambang Haryo Minta BMKG Lebih Akurat dalam Analisa Lewotobi”

by -13 Views

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengkritik pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki terhadap wilayah Bali dan Lombok. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak akurat karena arah angin pada saat itu bergerak dari barat ke timur, yang artinya dampak erupsi lebih condong ke wilayah timur gunung tersebut. Hal ini merugikan masyarakat dan dapat menimbulkan ketakutan terhadap wisatawan domestik maupun internasional yang berencana berkunjung ke Bali dan Lombok.

Bambang Haryo menegaskan bahwa BMKG seharusnya memberikan keterangan yang lebih akurat mengingat negara telah mengalokasikan dana yang besar untuk sarana dan fasilitas pemantauan alam. Ketidak-akuratan analisa BMKG tidak hanya dapat berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga pada industri lainnya seperti pertanian, perikanan, perdagangan, dan transportasi. Ia juga menyoroti kesalahan analisa BMKG dalam ramalan cuaca yang sering tidak akurat dan dapat memengaruhi berbagai sektor.

Dengan anggaran yang besar, Bambang Haryo menekankan bahwa BMKG seharusnya mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat. Jika BMKG kesulitan dalam menganalisa fenomena alam, sebaiknya mereka mengutip pernyataan dari badan pemantau cuaca lainnya seperti Singapura, Australia, atau Amerika. Kritik keras tersebut disampaikan setelah ia bertemu dengan pimpinan BMKG, Dwikorita, yang menjelaskan bahwa sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi tidak mencapai wilayah Lombok dan Denpasar, tetapi hanya berdampak di wilayah NTT sebelah barat dekat gunung tersebut.

Bambang Haryo berharap bahwa informasi yang diberikan dapat meredam kekhawatiran masyarakat terutama terhadap para wisatawan yang sedang berkunjung dan merencanakan perjalanan ke Bali dan Lombok. Oleh karena itu, penetapan informasi yang akurat dan tepat oleh BMKG sangat penting dalam mendukung sektor pariwisata serta industri lainnya di Indonesia.