Pemerintah Iran memberikan tanggapannya terkait hubungannya dengan Amerika Serikat setelah Donald Trump menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya. Wakil Presiden Iran untuk Urusan Strategis, Mohammad Javad Zarif, menyampaikan pernyataannya dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Iran menegaskan bahwa mereka tidak merupakan ancaman keamanan bagi dunia dan berharap Trump akan bersikap rasional dalam berinteraksi dengan negara tersebut.
Zarif juga menyatakan bahwa diskusi masa depan mengenai kesepakatan nuklir Iran tidak bisa dihindari dan bahwa dialog sangat penting untuk kemajuan. Sebelumnya, Presiden Trump telah mengabaikan kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015 dan kembali memberlakukan sanksi keras AS pada negara itu. Sebagai respons, Teheran melanggar kesepakatan tersebut dengan mempercepat pengayaan uranium.
Trump berjanji untuk kembali memberlakukan tekanan ekonomi guna mendorong Iran untuk bernegosiasi mengenai program nuklir, rudal balistik, dan kegiatan regionalnya. Dengan demikian, Iran melihat saat ini sebagai momentum untuk maju dan membicarakan peluang bukan ancaman. Hal ini menjadi pembahasan penting dalam hubungan kedua negara.