Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, telah menegaskan komitmennya terhadap penerapan prinsip keberlanjutan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang meliputi perlindungan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. Menurutnya, penerapan ESG yang buruk dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan, seperti yang terjadi di sekitar lingkungan operasional perusahaan. Contohnya, Freeport telah memberikan berbagai program dan bantuan kepada masyarakat Papua, mulai dari pelayanan kesehatan gratis hingga pengembangan ekonomi dengan pembinaan UMKM dan konglomerat lokal. Selain itu, perusahaan ini juga memberikan beasiswa kepada 1200 siswa setiap tahun dengan kurikulum pendidikan nasional yang merdeka.
Dalam hal tata kelola perusahaan, Freeport menjaga standar yang sangat ketat dan menjadi salah satu perusahaan yang paling terintegrasi di dunia. Mereka sudah melakukan sertifikasi tambang yang ketat dan melibatkan seluruh karyawan dalam pelatihan. Tony Wenas juga menekankan pentingnya menghargai keragaman gender dan tidak melakukan intimidasi di lingkungan kerja. Semua ini diungkapkan dalam acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 di Gedung Bank Mega Jakarta.
Selain itu, Freeport juga memberikan program pendidikan dan pengembangan kepada masyarakat Papua, termasuk beasiswa dan pelatihan bahasa Inggris. Semua upaya ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik sesuai dengan prinsip ESG. Dengan teladan yang diberikan oleh Freeport, diharapkan perusahaan lain juga dapat mengikuti jejak dalam menerapkan prinsip ESG demi keberlanjutan bisnis dan lingkungan.