Bambang Haryo Soekartono, seorang pengamat kebijakan publik, mengungkapkan keprihatinan masyarakat terhadap kenaikan harga BBM subsidi dan isu baru tentang pembatasan subsidi bahan bakar Pertalite. Menurut Bambang Haryo, pemerintah perlu memastikan adanya transportasi publik yang terjangkau, aman, nyaman, dan tepat waktu. Hal ini agar masyarakat bisa percaya dan beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke transportasi publik. Untuk mencapai hal tersebut, transportasi publik perlu diatur jadwalnya, berhenti di lokasi yang ditentukan, dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Bambang Haryo juga menyoroti harga yang masih dianggap mahal oleh sebagian masyarakat, sehingga sulit bagi mereka untuk menggunakan transportasi publik. Dia mencontohkan negara-negara seperti Jepang, Cina, Korea, dan Eropa, di mana transportasi publiknya dapat dipercaya karena harga yang terjangkau, jadwal yang tepat, dan pelayanan yang baik. Selain itu, Bambang Haryo menegaskan pentingnya integrasi transportasi publik sampai ke tujuan akhir perjalanan masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, Bambang Haryo menyoroti bahwa pemerintah memberlakukan subsidi BBM Pertalite, namun sebagian masyarakat enggan menggunakannya karena mutunya dianggap kurang bagus. Seharusnya, menurutnya, pemerintah tidak membatasi pembelian BBM Subsidi Pertalite untuk kendaraan pribadi agar dapat memberikan opsi yang lebih fleksibel bagi masyarakat. Bambang Haryo juga menekankan perlunya pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat menengah ke bawah dalam hal transportasi, sehingga mereka tidak terpaksa menggunakan transportasi pribadi.
Pemerintah Indonesia dihadapkan pada pilihan antara menyediakan transportasi publik yang memadai atau memberikan subsidi BBM untuk transportasi pribadi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat beralih ke transportasi publik yang lebih nyaman, aman, dan terjangkau.