Pada kuartal IV-2024, laporan industri taksi di Vietnam mencatat bahwa Xanh SM merupakan pemimpin pasar ride-hailing dengan pangsa pasar sebesar 37,41%. Grab, Be, Mai Linh, dan Vinasun berada di belakang Xanh dalam persaingan. Selain itu, Xanh SM juga dinilai unggul dalam aspek kualitas layanan, cakupan jangkauan, dan kepuasan pelanggan. Tren pertumbuhan pesat di industri taksi online di Vietnam diproyeksikan akan terus meningkat, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 22,7% dari 2025 hingga 2030.
Sebuah studi oleh Q&Me menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan terhadap layanan taksi listrik Xanh SM lebih tinggi dibandingkan dengan Grab dan Be. Xanh juga menjadi aplikasi yang paling sering digunakan, mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap perusahaan. Berdasarkan laporan The Connected Consumer Q1/2024 oleh Decision Lab, Xanh SM menduduki posisi kedua dengan tingkat penetrasi pasar sebesar 32%. Perusahaan ini sukses karena armada taksi listrik modern yang mengutamakan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
CEO Global Xanh SM, Nguyen Van Thanh, menegaskan bahwa kontribusi perusahaan dalam mengurangi emisi CO2 di Vietnam sangat signifikan. Xanh SM telah berhasil mengurangi emisi CO2 sekitar 150 juta kilogram, setara dengan fotosintesis tahunan 7 juta pohon atau lebih dari 2.300 hektar hutan. Kesuksesan Xanh SM menunjukkan standar baru dalam industri ride-hailing dan mencerminkan perubahan signifikan dalam industri ini. Para ahli memperkirakan bahwa persaingan di sektor ride-hailing akan semakin fokus pada kualitas layanan dan permintaan akan transportasi ramah lingkungan.